Fakta Baru Terkuak, Instruktur Senam Ngawi Bunuh Suami di Depan Anak

Fakta Baru Terkuak, Instruktur Senam Ngawi Bunuh Suami di Depan Anak

Sugeng Harianto - detikJatim
Kamis, 23 Feb 2023 18:48 WIB
Rekonstruksi pembunuhan suami instruktur Ngawi
Rekonstruksi pembunuhan pria oleh istrinya sendiri yang seorang instruktur senam di Ngawi. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Polres Ngawi tuntas menggelar rekonstruksi instruktur senam, Anis Puji Lestari alias Hanis yang bunuh suaminya, Romdan. Pembunuhan keji dengan menghantamkan palu ke korban itu dilakukan di depan mata anak mereka.

"Anak tahu (waktu memukul dengan palu)," ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (23/2/2023).

Pembunuhan sadis itu terjadi pada Sabtu (18/2) Subuh. Pagi itu anak korban mendengar suara ayahnya mendengkur keras. Anak instruktur senam yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP itu pun mengintip dari bilik dan melihat sang ibu mengayunkan palu ke kepala ayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sang anak yang semula tidur di kamar mendengar suara mengorok. Dia mencari sumbernya ternyata dari kamar bapaknya. Dia lihat ibunya mengayunkan palu," terang Agung.

Diungkapkan oleh Agung, sang anak yang hendak wudu lantas berpura-pura tidak tahu dan bertanya ke pelaku tentang keadaan korban. Pelaku menjawab jika Romdan sudah terbiasa mengorok. Kemudian sang anak kembali ke kamar berpura-pura tidur usai salat subuh.

ADVERTISEMENT

"Setelah tahu ibunya memukul dan bertanya keadaan bapaknya, dijawab baik-baik saja. Lantas sang anak ini usai subuh pura-pura tidur di kamar sebelah ruang bapaknya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Romdan adalah petani warga Desa Sirigan, Paron, Ngawi. Istrinya Hanis (35) seorang instruktur senam. Romdan ditemukan tewas bersimbah di dalam kamar dengan luka di bagian kepala pada Sabtu (18/2) Subuh.

Hanis yang pertama kali menemukan suaminya tewas di kamar itu. Karena cukup banyak darah di sekitar jenazah suaminya, perempuan itu meminta bantuan keluarga, bukannya melaporkan kejadian itu ke polisi atau perangkat desa setempat.

Kades Sirigan Suyanto yang datang ke rumah itu sempat menyarankan agar keluarganya melapor ke polisi. Sebab, kematian Romdan dinilai tidak wajar.

Namun, salah satu anggota keluarga yang merupakan kakak Romdan bernama Suroto menolaknya. Pria itu bahkan melarang Suyanto dan warga lain melapor ke polisi.

Keluarga yang tidak mau kematian Romdan diketahui polisi langsung memakamkan jenazah di TPU setempat pada pukul 10.00 WIB. Meski tak ada laporan dari keluarga maupun dari perangkat desa. Polisi tetap mendengar kasus itu, hingga ekshumasi dilakukan karena keterangan istri Romdan tidak konsisten.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads