Polisi Temukan Palu di Rumah Suami Instruktur Senam Ngawi yang Tewas

Polisi Temukan Palu di Rumah Suami Instruktur Senam Ngawi yang Tewas

Sugeng Harianto - detikJatim
Selasa, 21 Feb 2023 12:12 WIB
Penggeledahan rumah instruktur senam yang suaminya ditemukan tewas bersimbah darah.
Penggeledahan rumah instruktur senam yang suaminya ditemukan tewas bersimbah darah. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Penyelidikan kasus tewasnya Romdan (45), warga Desa Sirigan Kecamatan Paron terus diselidiki polisi. Selain ekshumasi dan autopsi jenazah suami instruktur senam itu, polisi juga mengamankan sebuah palu.

"Kemarin sudah ekshumasi jenazah untuk autopsi demi mengetahui penyebab kematian korban. Kami juga amankan sebuah palu," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera kepada detikJatim, Selasa (21/2/2023).

Palu itu, kata Dwiasi, ditemukan polisi berada di kebun belakang rumah, tertutup semak kebun. Tepatnya di dekat lokasi seprai hingga sarung berlumur darah dikubur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami temukan palu itu di luar rumah sekitar kebun belakang rumah. Benda tersebut sudah kami amankan," kata Dwiasi.

Saat ini palu dan barang bukti lainnya telah dibawa Tim forensik RS Bhayangkara Nganjuk untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik (Labfor) Polda Jatim.

ADVERTISEMENT

"Seluruh barang bukti kami bawa ke labfor Polda Jatim untuk mengetahui penyebab kematian korban. Sabar, ya, mohon doanya biar segera terungkap," kata Dwiasi.

Romdan adalah petani warga Desa Sirigan, Paron, Ngawi yang merupakan suami dari Hanis (35), sang instruktur senam yang cukup dikenal di beberapa desa sekitar.

Romdan ditemukan tewas bersimbah di dalam kamar dengan luka di bagian kepala pada Sabtu (18/2) Subuh. Istrinya yang pertama kali menemukan suaminya tewas di kamar itu.

Karena cukup banyak darah di sekitar jenazah suaminya itu Hanis bukannya melaporkan kejadian itu ke polisi atau perangkat desa malah meminta bantuan keluarganya.

Kades Sirigan, Suyanto yang datang ke rumah itu sempat menyarankan agar keluarga melapor ke polisi. Sebab, kematian Romdan itu dinilai tidak wajar.

Namun, salah satu anggota keluarga yang diketahui merupakan kakak Romdan bernama Suroto menolaknya. Pria itu bahkan melarang Suyanto maupun warga lain melapor ke polisi.

Keluarga yang tidak mau kematian Romdan diketahui polisi agar masalah itu tidak diperpanjang memilih langsung memakamkan jenazah di TPU setempat pada pukul 10.00 WIB.

Meski tidak ada laporan dari keluarga maupun dari perangkat desa, polisi tetap mendengarnya. Polres Ngawi memutuskan untuk melakukan ekshumasi karena keterangan sang instruktur senam tidak konsisten.




(dpe/iwd)


Hide Ads