Kematian Suami Instruktur Senam Ngawi Janggal, Makamnya Dibongkar

Kematian Suami Instruktur Senam Ngawi Janggal, Makamnya Dibongkar

Sugeng Harianto - detikJatim
Senin, 20 Feb 2023 15:31 WIB
Proses ekshumasi jenazah suami instruktur senam Ngawi
Proses ekshumasi makam jenazah suami instruktur senam Ngawi. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Polres Ngawi melakukan ekshumasi pembongkaran makam Romdan (45), suami instruktur senam warga Desa Sirigan Kecamatan Paron Ngawi. Pembongkaran makam dilakukan untuk pelaksanaan autopsi demi mengetahui penyebab kematian pria yang ditemukan bersimbah darah luka di kepala itu.

"Kami sudah mulai lakukan ekshumasi guna autopsi jenazah korban oleh tim forensik. Hingga saat ini masih berlangsung," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (20/2/2023).

Pembongkaran makam tersebut, kaya Dwiasi, dimulai pukul 11.30 WIB melibatkan anggota Polres Ngawi. Dalam proses ekshumasi itu polres Ngawi melibatkan lebih dari seratus anggota untuk mengamankan makam dan melarang warga untuk menonton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dimulai sekitar pukul 11.30 WIB dan saat ini sudah hampir selesai sepertinya," papar Dwiasi sekitar pukul 14.00 WIB.

Dwiasi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil dari tim forensik RS Bhayangkara Nganjuk tentang penyebab kematian Romdan untuk menentukan langkah lanjutan penyelidikan kasus tewasnya suami instruktur senam tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami menunggu hasil resmi dari forensik ya nanti kita umumkan," tandas Dwiasi.

Pantauan detikJatim, tampak petugas forensik RS Bhayangkara Nganjuk berjumlah empat orang berada di makam yang tertutup rapat tenda. Polisi melarang warga yang ingin melihat proses ekshumasi.

Sebelumnya, Romdan ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka di kepala oleh Hanis istrinya, di rumah yang mereka tinggali bersama di Desa Sirigan, Paron, Ngawi. Hanis adalah orang pertama yang menemukan jenazah suaminya pada Sabtu Subuh lalu segera mengabari keluarganya.

Kepala Desa Sirigan Suyanto sempat menyarankan kepada keluarga Romdan agar melapor ke polisi. Tapi salah satu anggota keluarga yang diketahui kakak Romdan bernama Suroto menolak anjuran itu. Pria itu bahkan melarang Suyanto maupun warga lain melapor ke polisi.

Tidak mau kematian Romdan diketahui polisi dengan alasan agar masalah itu tidak diperpanjang, keluarga almarhum memilih langsung memakamkan jenazah di TPU setempat pada pukul 10.00 WIB. Meski tidak ada yang melapor, polisi tetap mendengar dan melakukan penyelidikan.




(dpe/iwd)


Hide Ads