Polisi sudah menerima hasil uji laboratorium dari sisa makanan yang diduga memicu keracunan massal ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB). Hasil lab memastikan bahwa sisa makanan itu mengandung bakteri Escherichia coli.
"Dari hasil lab Dinkes Kabupaten Malang menerangkan bahwa ada kandungan E.coli melebihi batas ketentuan," terang Kasat Reskrim Polres Malang Wahyu Rizky Saputro saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (13/2/2023).
Wahyu menjelaskan bahwa sampel makanan yang dilakukan uji lab hingga kemudian ditemukan memiliki kandungan E.coli berlebihan adalah pada menu makan siang, makan malam, sisa makan malam dan sisa nasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampel yang diuji adalah menu makan siang, makan malam, sisa makan malam, dan ada sampel dari sisa nasi," jelasnya.
Setelah menerima hasil uji sampel makanan, Sat Reskrim Polres Malang akan meminta keterangan dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sebagai ahli.
"Rencana tindak lanjut yaitu melakukan pemeriksaan terhadap ahli dari Dinkes Kabupaten Malang," ungkap Wahyu.
Wahyu membeberkan, menu makanan yang dikonsumsi oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya saat Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang adalah nasi telur balado dan sayur capcai
"Untuk menu nasi, telur balado, sayur capcai," tegasnya.
Sejauh ini Sat Reskrim Polres Malang telah meminta keterangan tujuh saksi untuk menyelidiki dugaan keracunan massal yang menimpa peserta KKM tersebut.
"Tujuh saksi yang kami periksa adalah enam juru masak dan satu Wakil Dekan Fakultas Teknik sebagai perwakilan panitia," jelasnya.
Seperti diberitakan, sebanyak 1.279 mahasiswa Fakultas Teknik UB angkatan 2022 mengikuti kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) ke-43 di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang mulai 6 Feburari 2023 lalu. Ratusan di antaranya mengalami keracunan massal. Ada 3 versi total korban keracunan massal tersebut.
Dari data Puskesmas Wagir, korban keracunan mencapai 510 mahasiswa. Sementara polisi menyebut ada 360 orang. Terakhir, UB mengklaim mahasiswa korban keracunan massal itu cuma 11 orang yang harus menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas.
(dpe/dte)