Seorang pria berinisial S (58) warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi memotong alat kelamin sendiri di sawah. Bahkan penisnya putus dan tidak bisa disambung.
Dokter Andrologi RS Husada Utama Surabaya dr Henry Wibowo SpAnd MARS mengatakan alat kelamin yang terpotong dan bagian kepala penis terputus sehingga tinggal batang penisnya.
Secara anatomi, penis bila tidak ada kelainan disfungsi seksual tetap akan bisa ereksi meski sudah terpotong. Namun, panjangnya hanya sebatas sisa batangnya saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena di kepala penis banyak saraf-saraf perasa untuk sensasi saat hubungan seksual. Dan itu terpotong, dengan sendirinya akan hilang sensasi seksualnya. Itu pun bila panjang penis bisa untuk penetrasi. Bila pendek sekali juga tidak bisa untuk penetrasi walau ereksi," ujarnya saat dihubungi detikJatim, Kamis (9/2/2023).
Untuk berhubungan seksual pun, menurutnya akan susah dilakukan. Saat berhubungan seks penis tidak bisa masuk menembus ke vagina. Sebab, meski penis pria itu bisa ereksi namun tidak bisa penetrasi.
"(Sulit berhubungan seksual) Sebab kepalanya (penis) nggak ada, nggak ada bagian yang 'keras' untuk penetrasi ke vagina. Malah mungkin nggak bisa nembus masuk vagina. Karena lunak batangnya walau ereksi, dan lagi panjangnya bisa nggak cukup untuk masuk vagina," katanya.
Meski demikian, ia menyatakan bahwa untuk kencing pria itu masih bisa melakukannya. Sebab, saluran kencing hanya memendek di bagian penisnya. Sehingga saluran kencing yang di dalam masih berfungsi.
Dokter Henry mengatakan bahwa penis yang sudah dipotong itu tidak perlu dilakukan operasi untuk membuat saluran kencing maupun sperma. Tetapi merelakan jika sudah tidak punya penis secara utuh.
"Sperma dan air seni tetap keluar melalui saluran air kencing, di batangnya masih ada salurannya walau kepalanya gak ada. Jadi kalau luka kering, sudah bisa untuk keluar sperma, walau mungkin penisnya gak bisa penetrasi ke vagina," katanya.
(dpe/fat)