Khawatir Halusinasi, Dokter Sarankan Pria Potong Kelamin Dibawa ke Psikiater

Khawatir Halusinasi, Dokter Sarankan Pria Potong Kelamin Dibawa ke Psikiater

Denza Perdana - detikJatim
Kamis, 09 Feb 2023 14:00 WIB
Womans hand cut red onions on cutting board in home kitchen
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Banyuwangi -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Pria berinisial S (58), warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi yang memotong kelaminnya sendiri diduga mengalami gangguan jiwa. Direktur RSUD Genteng menyarankan pria itu dibawa ke psikiater.

Selain dari kenekatan pria itu memotong kelaminnya sendiri, S juga sulit diajak bicara atau sangat tertutup. Direktur RSUD Genteng Siti Asiyah Anggraeni pun menyarankan sesuatu kepada istri pria itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya sarankan ke istrinya, 'bu, kalau bisa bapak jangan dibiarkan ke mana-mana sendiri'," katanya kepada detikJatim, Kamis (9/2/2023).

Tidak hanya itu, Asiyah juga menyarankan kepada pihak kepolisian yang sejak awal pasien itu dirujuk dari puskesmas ke RS turut hadir dan mendampingi korban.

ADVERTISEMENT

"Saya sarankan juga kepada polisi agar bapak itu dibawa ke psikiatri. Karena ada gangguan kejiwaan itu," ujarnya. "Selain bisa berbahaya bagi dirinya sendiri juga berbahaya bagi lingkungan sekitarnya."

Asiyah mengaku khawatir bahwa pria yang memotong alat kelaminnya sendiri itu mengalami halusinasi. Bila hal itu terjadi, menurutnya itu akan berbahaya bagi orang lain.

"Karena itu bisa jadi halusinasi. Halusinasi kan bahaya juga buat orang lain. Dikira ayam, ternyata manusia. Bahaya, kan? Makanya perlu diperiksakan kejiwaannya," ujarnya.

Kelamin tak bisa disambung. Baca di halaman selanjutnya.

Asiyah menyatakan S dirujuk ke rumah sakitnya dalam keadaan kelamin putus. Menurutnya, alat kelamin pria lanjut usia itu benar-benar sudah terpotong.

"Itu benar-benar putus-tus. Nggak bisa disambung," ujarnya.

Asiyah menyiratkan bahwa sebenarnya bila potongan alat kelamin itu masih ada, penyambungan masih bisa dilakukan. Masalahnya, potongan itu sudah hilang.

"Apa yang mau disambung? Saya tanya ke istrinya, ini sambungannya mana? Nggak tahu, katanya. Sudah hilang," katanya.

Apa yang dilakukan S benar-benar nekat. Belum diketahui apa yang membuat pria itu memutuskan untuk memotong kelaminnya sendiri.

Peristiwa ngilu itu terjadi pada Minggu (5/2/2023). Saat itu malam sekitar pukul 18.30 WIB, S pulang ke rumah dengan sarung penuh darah.

Tetangga yang mengetahui itu terkejut saat mendengar jawaban dari S yang sudah lanjut usia. Bahwa dia baru saja memotong kelaminnya di sawah.

"Tetangganya tanya, lho kenapa kok berdarah-darah? Habis potong kelamin di sawah," kata Kapolsek Sempu AKP Karyadi.

Saat ditanya mengapa pria paruh baya itu memotong kelaminnya sendiri? Tetangganya mendapat jawaban singkat tapi mengejutkan.

"Tetangganya tanya, 'lho kenapa kelaminnya dipotong?' Dia jawab 'ingin mati'. Begitu aja. Setelah itu ditolong dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Ada dugaan bahwa pria itu memotong alat kelaminnya memang untuk bunuh diri. Dari keterangan tetangganya, hal itu sudah beberapa kali dilakukan korban.

"Pernah menusuk perutnya sendiri, mencekik leher sendiri. Ya menurut tetangga yang diketahui sudah beberapa kali seperti itu," katanya.



Hide Ads