Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Pria berinisial S (58), warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi yang memotong kelaminnya sendiri diduga mengalami gangguan jiwa. Direktur RSUD Genteng menyarankan pria itu dibawa ke psikiater.
Selain dari kenekatan pria itu memotong kelaminnya sendiri, S juga sulit diajak bicara atau sangat tertutup. Direktur RSUD Genteng Siti Asiyah Anggraeni pun menyarankan sesuatu kepada istri pria itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya sarankan ke istrinya, 'bu, kalau bisa bapak jangan dibiarkan ke mana-mana sendiri'," katanya kepada detikJatim, Kamis (9/2/2023).
Tidak hanya itu, Asiyah juga menyarankan kepada pihak kepolisian yang sejak awal pasien itu dirujuk dari puskesmas ke RS turut hadir dan mendampingi korban.
"Saya sarankan juga kepada polisi agar bapak itu dibawa ke psikiatri. Karena ada gangguan kejiwaan itu," ujarnya. "Selain bisa berbahaya bagi dirinya sendiri juga berbahaya bagi lingkungan sekitarnya."
Asiyah mengaku khawatir bahwa pria yang memotong alat kelaminnya sendiri itu mengalami halusinasi. Bila hal itu terjadi, menurutnya itu akan berbahaya bagi orang lain.
"Karena itu bisa jadi halusinasi. Halusinasi kan bahaya juga buat orang lain. Dikira ayam, ternyata manusia. Bahaya, kan? Makanya perlu diperiksakan kejiwaannya," ujarnya.
Kelamin tak bisa disambung. Baca di halaman selanjutnya.