Video kecelakaan di Jember dinarasikan jadi kasus penculikan anak sehingga menjadi hoaks. Polisi memburu orang yang menarasikan atau narator video tersebut.
Video hoaks yang beredar berdurasi 16 detik. Video itu menunjukkan kerumunan orang di tepi jalan Dusun Curah Lembu, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat.
Dalam video tersebut, perekam menyampaikan informasi tentang penangkapan pelaku penculikan anak yang dilakukan oleh warga. Narasi tersebut disampaikan menggunakan bahasa Madura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sengak nak kanak reh. Seh endi' anak jegeh, jegeh gih. Area keneng roh, eamuk neka eamuk. Se endi' anak jegeh. (Hati-hati yang anak-anak. Bagi yang punya anak dijaga baik-baik. Pelaku tertangkap diamuk massa. Yang punya anak dijaga)," kata perekam video seperti disimak detikJatim, Minggu (4/2/2023).
"Kejadian di Dusun Curah Lembu, Plalangan, Plalangan," imbuhnya.
Kapolsek Kalisat AKP Istono menegaskan informasi di video itu hoaks. Sebab, peristiwa yang sebenarnya adalah kecelakaan lalu lintas. Sehingga banyak warga berkumpul di jalan seperti yang tampak di video.
"Soal video itu, yang benar adalah peristiwa kecelakaan lalu lintas antara pengendara motor Suzuki Thunder berpelat DK 6201 FX, dengan kendaraan mobil Toyota Avanza bernopol P 1488 II. Jadi terkait kabar informasi lewat video yang direkam itu dan banyak tersebar di medsos itu adalah hoaks yang narasinya tentang penculikan anak. Jadi informasi itu tidak benar," kata Istono.
Istono menjelaskan, peristiwa kecelakaan itu terjadi Senin (30/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Kecelakaan terjadi di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat.
"Untuk lokasinya benar, tapi itu kecelakaan lalu lintas di jalan Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat," sambungnya.
Kecelakaan itu melibatkan dua kendaraan yakni motor dan mobil. Kecelakaan diduga terjadi karena pengendara motor kurang hati-hati.
"Jadi dua kendaraan ini berlawanan arus, namun karena kurang hati-hati pengendara motor dengan kecepatan tinggi, sehingga bersenggolan dengan mobil dari arus berlawanan. Karena berada di lingkungan warga (jalanan desa), maka spontan banyak warga yang bermaksud menolong. Tapi sama orang perekam video malah disampaikan telah terjadi penculikan anak itu. Padahal murni kecelakaan lalu lintas," terang Istono.
"Untuk kondisi korban, karena benturan, pengendara motor mengalami luka patah. Namun langsung ditangani di rumah sakit dan dibawa pulang keluarga setelah perawatan. Kebetulan juga warga setempat," sambungnya.
Soal narasi hoaks yang disebarkan perekam video, menurut Istono, merupakan tindakan tidak bertanggung jawab dan menyebabkan keresahan secara luas. Apalagi di narasi itu disebutkan pelakunya dimassa.
"Terlebih juga, dikasih narasi seakan-akan penculikan anak yang pelakunya tertangkap. Padahal murni kecelakaan lalu lintas yang saat ini ditangani Unit Laka Lantas Polres Jember," ucapnya kembali menegaskan.
Istono menyampaikan, Tim Reskrim Polsek Kalisat bersama Tim Kalong Satreskrim Polres Jember telah melakukan pendalaman dan penyelidikan. Polisi memburu orang yang menarasikan atau narator video tersebut.
"Kami saat ini memburu pelaku yang merekam video dan penyebar hoaks itu. Saat ini dalam proses penyelidikan kami. Untuk pelaku penyebar informasi hoaks masih pendalaman informasi dan penyelidikan. Selanjutnya kami koordinasi dengan Polres Jember bagaimana nanti tentang UU ITE dan disesuaikan dengan tindak pidana yang dilakukan. Agar jadi pelajaran dan tidak ada kejadian serupa," pungkasnya.
(sun/iwd)