Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Malang - Sukarni (30), terduga pembunuh Linawati (33), warga Desa Lebakharjo, Ampelgading, Malang, ditemukan tewas gantung diri. Jenazahnya ditemukan di sebuah kebun.
Sukarni diketahui melarikan diri usai menghabisi nyawa Lina di depan anaknya pada Minggu (19/12). Selama kurang lebih 40 hari Sukarni (30) melarikan diri dari kejaran polisi dan kabur ke hutan di belakang rumah korban, di Desa Lebakharjo, Ampelgading, Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi memburunya sejak menuntaskan olah TKP di rumah korban. Tapi selama 40 hari itu, polisi kewalahan mengejar tersangka yang bersembunyi di antara medan yang sulit di hutan dekat permukiman warga.
Kepala Desa Lebakharjo Sumarno menuturkan bahwa jenazah Sukarni awalnya ditemukan seorang siswa SD tergantung di kebun belakang sekolah. Sedangkan lokasi dengan rumah SUkarni berjarak sekitar 70 meter. Di depan rumahnya tersebut memang ada gedung sekolah.
"Tempat ditemukan di kebun, tak jauh dari rumahnya," ujar Sumarno saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (31/1/2023).
Sumarno mengungkapkan setelah menemukan orang gantung diri siswa itu melapor ke kepala sekolah. Pihak sekolah pun menghubungi pemerintah desa setempat.
Sukarni gantung diri menggunakan tali tampar berwarna biru yang diambil dari salah satu jemuran milik warga setempat. Sebelumnya Sukarni diburu polisi pascaperistiwa pembunuhan korban. Selama ini ia diduga bersembunyi di dalam hutan.
"Beberapa kali ia hampir tertangkap, tapi selalu lolos. Pernah hampir tertangkap di sekolahan itu, tapi lolos," terang Sumarno.
Bahkan, Sukarni nyaris tertangkap saat disergap di sebuah goa yang diduga jadi tempat persembunyian. Hingga esok harinya ia ditemukan tewas gantung diri. "Setelah dievakuasi, jenazahnya dibawa ke RSSA," pungkasnya.
Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Riski Saputro mengungkapkan motif Sukarni membunuh LInawati karena asmara. Sebab korban yang telah bersuami itu meninggalkannya.
"Motifnya sakit hati, korban yang merupakan kekasih tersangka memilih kembali pulang. Setelah empat tahun tinggal bersama di wilayah Batam," ujar Wahyu Riski.
Wahyu lalu menuturkan sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. Tersangka sempat mengajak korban ke Batam selama empat tahun. Selama itu, hubungan mereka sampai dikaruniai satu orang anak.
Namun rupanya, korban memilih pulang untuk kembali kepada suaminya. Keputusan itu diduga memicu kemarahan Sukarni. Sejak saat itu, tersangka terus melancarkan teror melalui telepon seluler.
"Kemudian pelaku pulang, jarak rumahnya hanya 50 meter. Keberadaan korban diintai dari atas bukit yang berada di belakang rumah. Setelah suami korban keluar rumah pagi itu, pelaku masuk dari pintu belakang dan langsung melukai korban dengan pisau," kata Wahyu.
"Ada sejumlah luka yakni di bagian perut, dada serta leher hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Kejadian itu diketahui anak-anak korban yang berada di dalam rumah," sambungnya.
Setelah membunuh korban pelaku melarikan diri hingga pada Selasa (31/1/2023), ditemukan tewas gantung diri di kebun belakang sebuah SD.
(abq/iwd)