Willem Fredrick Mardjugana kembali menjalani sidang. Pria yang memukul mahasiswa bernama Rafael Tangani menggunakan tongkat baseball itu pun kembali dipertemukan, namun secara daring.
Dalam sidang dengan agenda kesaksian, Rafael menjelaskan kronologi cekcok yang hanya dipicu perkara sepele, yakni berebut mengeluarkan mobil dari parkiran sebuah minimarket di Jalan Mojopahit, Keputran, Surabaya.
Lantaran tak terima dan tersinggung, Willem mengayunkan pukulan tongkat baseball itu dan mengenai pipi Rafael. Akibatnya, kepala Rafael pusing. Bahkan, mengalami memar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rafael berkisah, kala itu ia bersama beberapa rekannya berkumpul pada Kamis (3/11/2022) pagi. Mereka memutuskan untuk pergi makan siang bersama.
Rafael mengendarai mobil bersama Felix Kurniadi dan 3 rekannya akan keluar dari parkiran. Bersamaan, ada Willem yang mengemudikan Audy juga hendak mundur yang sama-sama hendak keluar dari parkiran.
Mengetahui ada Willem hendak keluar, Rafael mengacungkan jempol. Menurutnya, hal itu sebagai tanda untuk mempersilakan Willem keluar terlebih dulu. Keduanya saling ngalah untuk mempersilakan satu di antara keduanya mundur. Namun, keduanya juga saling berupaya mengeluarkan kendaraan dari parkiran.
"Mobil Audy itu juga berhenti, lalu diem-dieman (saling diam). Ya sudah, kami mundur lagi," kata Rafael saat dihadirkan sebagai saksi korban di PN Surabaya, Selasa (31/1/2023).
Namun, ketika hendak mundur, Rafael justru melihat mata Willem memandanginya. Semakin lama, semakin melotot.
"Pas posisi mundur, saya lihat sopir Audy (Willem) itu melotot ke saya, berkata 'Apa'," ujarnya.
Tak lama, Willem turun dari mobil. Gayung bersambut, Rafael dan Felix juga turun dari mobil. Saat dinanti, Willem tak lantas bertemu dengan Felix dan Rafael. Justru, mengambil barang terlebih dulu.
"Ambil senjata di jok belakang mobilnya," tuturnya.
Mengetahui bakal ada terjadi insiden, Rafael meminta rekannya yang ada dalam mobil menyalakan ponsel. Lalu, mengabadikan momen tersebut.
"Saya minta tolong teman saya (dalam mobil) untuk video," katanya.
Sembari membawa tingkat, Willem mendatangi Rafael dan Felix. Ketiganya pun cekcok hebat dan sempat menjadi tontonan rekan-rekannya dan pengendara sekitar.
Sebelum memukul, Willem sempat menggertak dan mengancam bakal memukul Rafael menggunakan tongkat baseball yang digenggamnya. Tak ciut, Rafael justru menantang Willem untuk segera memukulnya.
"Pukul saya beneran pakai itu (tongkat baseball), kena pipi saya, Pak, lalu masuk mobil dan pergi," paparnya.
Lalu, Rafael menanyakan pada rekannya apakah memperoleh rekaman video penganiayaan yang dialaminya. Selanjutnya, Rafael merasa pusing dan merasakan sakit akibat memar yang dideritanya.
Lalu, ia menuju ke Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk melaporkan kejadian itu. Kronologi tersebut tak dibantah sekali pun oleh Willem.
Namun, Willem malah menambahkan kronologi yang disampaikan Rafael dan dirasa tak lengkap. "Dia (Rafael) mengatai miskin, banyak gaya, setelah itu (kejadian)," ungkapnya.
Akibat ulahnya itu, Willem didakwa dengan Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang Penganiayaan.
(pfr/iwd)