Wali Kota Blitar Santoso mengharapkan suasana di wilayahnya kondusif usai penangkapan Samanhudi. Polisi menangkap wali kota dua periode itu karena ikut berperan perampokan rumah dinas disertai penyekapan.
Pihaknya tidak ingin memperuncing konflik politik di Kota Blitar dan tetap menjaga agar suasana tetap kondusif jelang pemilu 2024. Apalagi jelang Pileg, Pilkada, maupun Pilpres 2024.
"Yang penting kita tetap jaga kondusivitas Kota Blitar lebih-lebih jelang Pileg, Pilkada, maupun Pilpres 2024. Saya berharap Kota Biltar tetap aman dan kondusif," kata Santoso kepada wartawan selepas acara wisuda UNU di Puri Perdana Hotel, Blitar, Sabtu (28/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Santoso berterima kasih kepada polisi yang telah berkeja keras mengungkap kasus perampokan rumdinnya. Dia juga berharap suasana Kota Blitar tetap kondusif pascapenangkapan Samanhudi.
"Terima kasih kepada Polda Jatim," tambahnya.
Disinggung soal hubungannya dengan Samanhudi, Santoso menjawab tak ada masalah. Santoso mengaku menghargai Samanhudi. Ia juga selalu menghargai Samanhudi sejak masih di DPRD hingga menjadi Wali Kota Blitar.
"Oh baik. Jadi, saya selama ini apapun bentuknya saya tetap menghargai beliau. Ketika beliau menjadi wali kota saya menjadi wakilnya. Ketika beliau di dewan, saya menjadi sekwannya (sekretaris dewan)," imbuh Santoso.
Sebelumnya, Santoso ditanya soal ditanya apakah pilkada tahun 2015-2019 itu memicu perampokan rumah dinas pada Senin 12 Desember 2022. Dirinya juga mengaku dalam sebuah kompetisi menang dan kalah merupakan hal yang wajar.
"Oh tidak, saya tidak pernah berpikir seperti itu. Dalam kompetisi menang dan kalah hal yang wajar. Kalaupun waktu itu saya kalah, saya terima. Itu adalah proses, pada kenyataannya sudah diputuskan dalam hasil pilkada," tegasnya.
(abq/fat)