Polisi menangkap mantan Wali Kota Blitar Samanhudi sebagai salah satu tersangka utama perampokan rumah dinas, Jumat (27/1/2023). Padahal baru 3 bulan Samanhudi menghirup udara bebas dari LP Sragen, Jateng setelah kasus suap Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama.
Dalam kasus itu Samanhudi divonis 5 tahun penjara pada persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya pada Kamis (24/1/2019).
Bagaimana pendapat Wali Kota Blitar Santoso saat mengetahui ada campur tangan Samanhudi dalam kasus perampokan disertai penyekapan yang dialaminya. Apakah dirinya merasakan kekecewaan Samanhudi terlibat dalam perampokan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa (Mengungkapkan). Karena semua sudah diatur melalui mekanisme hukum yang berlaku. Semua saya serahkan ke Polda Jatim," kata Santoso kepada wartawan selepas acara wisuda UNU di Puri Perdana Hotel, Blitar, Sabtu (28/1/2022).
Saat ditanya apakah pilkada tahun 2015-2019 itu memicu perampokan rumah dinas pada Senin 12 Desember 2022. Dirinya mengaku dalam sebuah kompetisi menang dan kalah merupakan hal yang wajar.
"Oh tidak, saya tidak bernah berpikir seperti itu. Dalam kompetisi menang dan kalah hal yang wajar. Kalaupun waktu itu saya kalah, saya terima. Itu adalah proses, pada kenyataannya sudah diputuskan dalam hasil pilkada," tegasnya.
Hingga kini, penyidik masih mendalami keterlibatan Samanhudi sebagai pemberi informasi komplotan perampokan MJ cs. Apakah politisi kawakan PDIP ini juga mendanai dan mendapatkan bagi hasil perampokan, polisi mengaku masih melakukan pengembangan penyelidikan.
Penangkapan Samanhudi ini sudah diprediksi sebagian besar warga Blitar. Pasalnya, sasaran perampokan adalah rumah dinas yang merupakan aset negara. Selain itu, dalam kronologi hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, komplotan perampok beraksi dengan santai dan tampak sudah mengenal situasi sekitar ataupun di dalam rumah dinas Jalan Sudanco Supriyadi 18.
Pasti ada keterlibatan orang dalam. Begitu prediksi sebagian besar warga yang diungkap berbagai platform media sosial. Warga juga mengingat, bagaimana Samanhudi dengan lantang balas dendam saat baru saja bebas dari Lapas Sragen (10/10/2023).
"Saya akan terjun ke politik. Karena saya didzolimi politik. Saya akan balas dendam," jelasnya kala itu.
(abq/fat)