Penjual burung yang menjadi korban salah blokir rekening BCA mengaku sangat merasakan dampaknya. Selama 2 minggu dirinya tidak bisa bertransaksi seperti biasa.
Ilham Wahyudi, warga Desa Buddih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan benar-benar dibikin bingung. Sejak 2 pekan lalu dia tidak bisa melakukan penarikan uang maupun transfer.
"Kurang lebih 2 minggu nggak bisa memanfaatkan rekening. Cuma bisa lihat angka aja. Selama 2 minggu itu kalau ditanya terhambat apa nggak, terhambat banget," ujar Ilham kepada detikJatim, Jumat (27/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilham pun melanjutkan keluh kesahnya bahwa selama 2 pekan rekeningnya diblokir, dia menjadi sangat kerepotan untuk menjalankan pekerjaan sebagai penjual burung.
"Ya biasanya saya enak transaksi. Transfer uangnya orang, dikirim barangnya. Akhirnya 2 minggu nggak bisa kayak gitu. Harus naik sepeda motor ke sana kemari. Ribet," ujarnya.
Ia pun mempertegas kembali bahwa 2 pekan tidak bisa mengambil uang yang biasa dipakai untuk modal jual beli burung dampaknya sangat dia rasakan. Demikian juga keluarganya.
"Terasa 2 minggu itu. Terasa lapar. Kalau ditanya terasa, ya terasa lapar banget. Nggak transaksi 1 hari aja, lapar keluarga. Anak saya 3, 1 masih di kandungan," ujarnya.
Apa bisa dikata, selama 2 pekan itu ia menjadi jarang bertransaksi karena pelanggannya juga malas wira-wiri. Dia dan keluarganya pun bertahan hidup dengan mengandalkan usaha kerupuk istrinya.
"Mau bagaimana lagi, akhirnya cuma di rumah saja bantu-bantu istri jual kerupuk. Ya sebenarnya, kalau hasilnya lebih menjanjikan menjual burung daripada kerupuk," katanya.
Ilham baru tahu alasan rekeningnya tidak bisa dipakai setelah datang ke kantor BCA Cabang Pamekasan. Ternyata rekeningnya diblokir atas permintaan KPK.
Belakangan komisi antirasuah itu menyampaikan bahwa pemblokiran rekening itu salah sasaran. Ada kesamaan nama Ilham dengan salah seorang terduga koruptor.
(dpe/dte)