.webp)
SA (36), pria asal Banyuwangi membawa kabur mobil milik dokter perempuan di Ponorogo dengan modus memacari korban. Pelaku ternyata seorang residivis kasus serupa.
Dalam pengakuannya, duda asal Desa Asalabuh, Wongsorejo, Banyuwangi itu selalu mengincar perempuan-perempuan yang kesepian melalui aplikasi pertemanan/kencan.
Setelah mendapat korban, pelaku langsung memacarinya. Meski demikian, pelaku mengaku setiap usahanya memang tak selalu berhasil tapi ia selalu pantang menyerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk gagal pasti ada setiap percobaan," tutur SA kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).
Bahkan ia berprinsip pantang menyerah mencari dan mendapat korban sebelum tertangkap polisi. "Pantang menyerah sebelum tertangkap," ucap SA.
Ia kemudian menuturkan salah satu korban terbarunya seorang dokter. Ia mengaku berhasil menipunya setelah mengaku kerja di Jasa Marga. Selain itu, komunikasi yang intens juga selalu dilancarkan untuk memuluskan aksi penipuannya.
Bahkan dengan korban dokter ini, pelaku mengaku cukup untuk meyakinkan selama 15 hari saja. Setelah itu, pelaku kemudian datang ke Ponorogo dan menemuinya. Hasilnya, berhasil membawa kabur mobil Honda Brio korban.
"Biasanya (korban) menyuruh saya ke lokasi mereka, sebelumnya ada komunikasi dan hubungan intens selama 15-20 hari," papar SA.
Menurutnya, selain aksinya di Ponorogo ini, pelaku juga pernah melakukan hal serupa di Kediri dan Tulungagung. Bedanya korbannya bukan dikenal melalui aplikasi.
"Sebelum di Ponorogo pernah ditangkap juga di Tulungagung dan Kediri, kasus penipuan tapi tidak pakai aplikasi," pungkas SA.
(abq/iwd)
