4. Pertanyakan Tanggung Jawab BCA
Muin kemudian mengkroscek ke kantor BCA cabang Indrapura. Setibanya di sana, Muin kembali menanyakan menanyakan bagaimana bisa teller mencairkan uang miliknya kepada orang lain.
"Setelah itu bapak saya langsung ke kantor bank di Indrapura, dibenarkan ada penarikan. Bapak saya bilang 'lah ini saya yang punya, kok bisa kamu kasihkan? Saya atas nama Muin sendiri'," ujar Dewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan uang yang kembali, justru Muin memperoleh pernyataan yang menurutnya tak sesuai ekspektasi. Pihak bank menyatakan bahwa pencairan itu sudah sesuai prosedur korporasi.
"Dari versi bank bilang 'Sesuai SOP karena membawa ATM, buku, dan pin juga sudah tahu', habis gitu nggak lama ketangkap dua-duanya, malingnya. Tapi bagaimana pertanggungjawaban bank?" tanya Dewi.
5. Juga Akan Laporkan Teller BCA
Selain menggugat BCA, pihak Muin juga akan melaporkan teller BCA. Dewi mengatakan, teller itu harus bertanggung jawab karena memberikan uang tabungan hasil penjualan 2 rumah ayahnya itu kepada orang lain.
"Teller dong, tapi personalnya. Pertama personaliti ke kasirnya (teller), kenapa kok nggak dikroscek KTP dengan wajah? Kenapa kok nggak ditelepon? Malah bilang itu nasabahnya," tuturnya.
Saat ini ia masih fokus pada perkara pidana 2 tersangka pembobol rekening ayahnya. Yakni Mohamad Thoha yang sempat ngekos di rumah ayahnya dan Setu tukang becak yang menyamar sebagai ayahnya.
6. Kronologi Singkat Tukang Becak Diperalat Bobol Rekening
Pembobolan rekening itu terjadi pada Jumat 5 Agustus 2022. KTP dan rekening Muin dicuri oleh Thoha, salah seorang penghuni rumah kosnya. Pencurian itu berlangsung saat Muin salat Jumat. Sebelumnya, dalam sebuah kesempatan di rumah kos itu, Thoha sempat mengintip PIN ATM Muin.
Setelah berhasil mencuri KTP dan buku rekening, Thoha menyerahkan ke Setu dan memintanya agar langsung menarik uang. Perawakan Setu, si tukang becak yang diperalat ini memang mirip dengan Muin. Bermodalkan peci dan masker serta semua kelengkapan penarikan uang, Setu melancarkan aksinya.
Teller BCA bernama Maharani Istono Putri saat dihadirkan di persidangan mengakui bahwa penyamaran Setu saat itu sempurna. Ia tak punya alasan untuk tidak mencairkan uang tersebut.
Setu lantas menyerahkan uang Rp 320 juta dalam 2 tas plastik itu kepada Thoha. Sebagai otak pembobol rekening, Thoha cuma memberi tukang becak itu uang imbalan Rp 5 juta. Selain itu, HP Setu diminta oleh Thoha sebagai pengganti Rp 5 juta.
Simak Video "Video: Terlalu! Analis Kredit Bank Jambi Bobol Rekening Nasabah Rp 7,1 M"
[Gambas:Video 20detik]
(fat/dte)