Kasus Pembobolan Toko HP di Sukolilo Sebulan Lalu Belum Mampu Diungkap Polisi

Kasus Pembobolan Toko HP di Sukolilo Sebulan Lalu Belum Mampu Diungkap Polisi

Deny Prastyo - detikJatim
Selasa, 24 Jan 2023 04:01 WIB
toko hp di sukolilo dibobol maling
Toko HP yang dibobol pelaku (Foto: Deny Prastyo)
Surabaya -

Satu bulan berlalu, kasus pembobolan toko handphone di Jalan Semolowaru Tengah, Semolowaru, Sukolilo belum terungkap. Polisi beralasan tidak adanya CCTV membuat proses penyelidikan berjalan lamban.

Kapolsek Sukolilo Kompol M Sholeh saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya hingga kini masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.

"Belum (terungkap), masih lidik, masih mengumpulkan saksi-saksi lain. Masih mengidentifikasi," ujar Sholeh kepada detikJatim, Senin (23/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sholeh mengatakan pihaknya masih mencari bukti dan saksi untuk mencari tahu siapa pelaku pembobolan toko handpone tersebut.

"Kami masih mencari bukti-bukti, saksi-saksi untuk menentukan siapa pelaku. Karena CCTV tidak ada. Masih kita cari. Nanti kalau terungkap pasti kami kabari," ungkap Sholeh.

ADVERTISEMENT

Sholeh memastikan tidak ada keterlibatan orang dalam dalam kasus yang membikin rugi pemiliknya senilai Rp 53 juta.

"Nggak ada (orang dalam)," tandas Sholeh.

Sebelumnya, sebuah toko handpone di Jalan Semolowaru Tengah, Kelurahan Semowaru, Sukolilo dibobol maling. Pemilik konter mengalami kerugian hingga Rp 53 juta.
Kepala toko, Henok Erwin saat ditemui detikJatim mengatakan kejadian pembobolan tersebut terjadi pada Senin (19/12) dini hari.

"Pas anak-anak datang, sekitar pukul setengah tujuh pagi, tahu-tahu pintu harmonika sudah terbuka," ungkap Erwin kepada detikJatim, Selasa (20/12/2022).

Erwin kemudian dilapori soal itu. Setelah masuk ke dalam toko, Erwin saat itu melihat etalase handphone sudah dalam kondisi acak-acakan.

"Kemungkinan masuk dari depan. Gemboknya hilang," ungkap Erwin.

Erwin lalu melakukan inventaris barang-barang yang dijual di toko. Dan ternyata benar, puluhan handpone dan laptop serta ratusan voucher berbagai nominal juga hilang.

"Hape second 9, terus laptopnya satu. Hape toko untuk transaksi satu dan hape servis dua serta ratusan voucher senilai Rp 23 juta juga hilang," ungkap Erwin.

Dari total barang-barang di toko handpone itu, setelah dikalkulasi kerugiannya mencapai Rp 53 juta. Tidak hanya barang-barang yang dijual di toko handpone yang hilang, Erwin mengaku jika CCTV beserta recordernya juga ikut dicuri.

"Iya CCTV juga hilang. Recordernya juga hilang," ungkap Erwin.




(dnp/iwd)


Hide Ads