Maling Gondol 6 Kambing-10 Ayam di Kota Malang, Hanya Sisakan Ceceran Darah

Maling Gondol 6 Kambing-10 Ayam di Kota Malang, Hanya Sisakan Ceceran Darah

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 23 Jan 2023 15:23 WIB
Faruk, pemilik ternak di Kota Malang yang dicuri berada di kandangnya
Foto: Faruk, pemilik ternak di Kota Malang yang dicuri berada di kandangnya (M Bagus Ibrahim)
Malang -

Nasib nahas menimpa Muhammad Faruk (44) warga asal Bunulrejo, Blimbing, Kota Malang. Sebanyak 6 kambing dan 10 ekor ayam miliknya raib digondol maling.

Faruk mengatakan dirinya mengetahui ternaknya dicuri pada Minggu (22/1/2023) sekitar pukul 05.00 WIB. Di sekitar kandangnya juga ditemukan banyak ceceran darah.

"Terakhir Sabtu (21/1/2023) sekitar pukul 19.00 WIB saya kasih makan ternak. Terus saya tinggal tidur di dekat kandang," ujar Faruk saat ditemui detikJatim, Senin (23/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar pukul 05.00 WIB saya bangun dan ke kandang. Saya kaget lihat kondisi banyak darah segar berceceran, kandang jebol dan kambing sama ayam sudah gak ada," sambungnya.

Ia menduga pelaku membunuh kambingnya terlebih dahulu baru membawanya pergi. Hal itu yang membuat banyak darah berceceran di sekitar kandang.

ADVERTISEMENT

"Ada jejak tangan di kandang dan ada bekas ban mobil juga diakses jalan menuju kandang ternak saya," kata Faruk.

Setelah mengetahui ternaknya hilang, Faruk langsung memberitahu RT setempat dan akhirnya diarahkan melapor kepada petugas kepolisian.

"Tak berselang lama pada Minggu (22/1/2023) sekitar pukul 09.00 WIB polisi datang dan memeriksa sekeliling kandang," tuturnya.

Faruk juga merasa terheran-heran saat aksi pencurian itu dilakukan. Pasalnya, dia tidak mendengar suara atau kebisingan apapun saat peristiwa terjadi.

"Selama 8 tahun saya beternak tidak pernah kejadian. Biasanya tidur itu, bentar-bentar bangun. Cuman kemarin itu tumben gak kebangun sampai pagi, seperti disirep," kata dia.

Kini Faruk hanya bisa pasrah dan bersabar menunggu petugas polisi menangkap pelaku yang mencuri hewan ternaknya. Sebab, ternaknya itu merupakan usaha satu-satunya.

"Dulu saya kerja sengsara dan saya jadikan rumah kecil-kecilan di dekat makam Bunulrejo itu. Terus saya jual murah Rp 12 juta saya buat usaha ternak ini," tuturnya.

"Akhirnya saya numpang di lahan orang untuk beternak dan memutar uang. Sekarang kacau balau dan kembali ke nol lagi, ini ayam sama bebek yang ada dikembangin lagi," tandasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads