Polisi telah meminta Aremania untuk tidak datang menghadiri Sidang Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Sebagai langkah antisipasi, polisi melakukan penyekatan di perbatasan Surabaya. Salah satunya di Bundaran Waru.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman menjelaskan, pihaknya telah menyebar personel di beberapa titik-titik perbatasan. Polisi mencegah adanya gerombolan-gerombolan suporter masuk Surabaya.
"Penyekatan di batas kota. Kami sudah koordinasi dengan Polres penyanggah, sidoarjo, gresik, pasuruan, kami memantau bersama," jelas Arif, Senin (16/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengatakan sejumlah kendaraan pelat N memang akan dipinggirkan. Namun tidak semuanya.
"Kami tidak melarang pelat N masuk Surabaya, hanya screening saja. Tidak spesifik kendaraan sebetulnya, tapi lebih kepada atribut dan spanduk-spanduk. Sifatnya random," tambahnya.
Dia melanjutkan yang jadi fokus polisi adalah kelompok besar atau yang memakai atribut-atribut suporter. Polisi ingin memastikan sidang Tragedi Kanjuruhan tetap berjalan kondusif.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami antisipasi atribut-atribut, kemudian ada kelompok konvoi yang bawa spanduk, itu yang kami cegah," ungkapnya.
Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu memastikan penyekatan akan berlangsung hingga sore hari. Atau sampai dengan sidang Tragedi Kanjuruhan hari ini selesai.
"(Penyekatan) sampai sore, jam 15.00 atau 16.00 WIB, sampai sidangnya selesa," tukasnya.
(dpe/dte)