Wali Kota Blitar Santoso buka suara usai Polda Jatim berhasil menangkap tiga pelaku perampokan rumah dinasnya. Santoso mengaku tidak mengenali para pelaku tersebut.
Santoso memantau rilis penangkapan pelaku yang digelar Mapolda Jatim. Ia menonton melalui siaran langsung televisi di ruang kerjanya. Turut mendampingi Sekda, Kepala BPKAD, Kepala Inspektorat, dan Kabag Umum Pemkot Blitar.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Jatim beserta jajarannya, yang telah bekerja keras, yang telah menunjukkan pelaku, ada tiga orang yang sudah tertangkap. Terima kasih juga kepada Polres Blitar Kota," ujar Santoso saat ditemui awak media, Kamis (12/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Santoso mengaku tidak mengenali para pelaku tersebut. Sebab saat kejadian hanya terlihat sekilas saja. Santoso juga belum mengetahui detail motif dari peristiwa perampokan yang terjadi di rumah dinasnya itu.
"Saya disekap mata saya, tidak bisa melihat, tidak ada yang kenal (pelaku). Yang jelas saya menghargai upaya yang dilakukan Polda, setidaknya ada tiga pelaku yang tertangkap, semoga yang dua bisa segera tertangkap," tegasnya.
Disinggung dengan isu politik, Santoso mengatakan tidak ingin mengaitkannya. Menurutnya, kejadian perampokan itu merupakan musibah. Sehingga tidak ingin menafsirkan isu politik dan sebagainya.
"Saya tidak mau menafsirkan ke situ (isu politik), yang jelas apa yang disampaikan oleh Polda itu sementara yang bisa kami terima," terangnya.
Diketahui, Kawanan perampok rumah dinas (rumdin) wali Kota Blitar diringkus. Ada 3 orang yang ditangkap Jatanras Polda Jatim. Sedangkan 2 orang lainnya masih diburu.
Ketiga pelaku yang telah ditangkap yakni berinisial MJ alias NT (54) warga Lumajang; ASM (54) warga Cengkareng, Jakarta Barat; dan AJ (57) warga Jombang. Ketiganya ditangkap di lokasi yang berbeda.
(abq/dte)