Rekonstruksi Pembunuhan Petani di Lamongan Diwarnai Tangis Histeris Keluarga

Rekonstruksi Pembunuhan Petani di Lamongan Diwarnai Tangis Histeris Keluarga

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 05 Jan 2023 19:37 WIB
pembunuhan di lamongan direkonstruksi
Rekonstruksi pembunuhan di Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan - Isak tangis keluarga mewarnai proses rekonstruksi dugaan pembunuhan seorang petani di Lamongan. Rekonstruksi dilakukan peran pengganti. Sebab, dua terduga belum mengakui perbuatannya.

Kasus dugaan pembunuhan ini berawal pada 4 Oktober 2022. Saat itu, korban atas nama Patolah (60), warga Desa Dateng, Kecamatan Laren, ditemukan anaknya tergeletak di depan gubuk kebun jagung miliknya dalam kondisi kepala berlumuran darah. Keluarga korban kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.

"Korban atas nama Patolah ketika itu ditemukan anaknya tergeletak di depan gubuk di kebun jagungnya berlumuran darah," kata Kanit 1 Satreskrim Polres Lamongan Iptu Sunandar kepada wartawan usai rekonstruksi di kebun jagung Petak 31 B1 RPH Gelap BKPH Jompong KPH Tuban, Desa Dateng, Kecamatan Laren, Kamis (5/1/2023).

Hasil autopsi, terang Sunandar, diketahui ada luka lecet di tangan kiri dan lecet pada punggung. Selain itu, juga ditemukan benjolan pada kepala bagian belakang serta mulut mengeluarkan darah. Polisi kemudian melakukan penyelidikan.

"Rekonstruksi ini adalah rekonstruksi versi saksi dan pada gilirannya nanti akan digelar rekonstruksi untuk tersangka," ujarnya.

Dalam rekontruksi tersebut ada 12 reka adegan yang diperagakan polisi. Dua jaksa Kejari Lamongan juga turut hadir.

"Rekonstruksi ini adalah rangkaian dari proses penyelidikan untuk membuat terang suatu pidana dan tadi ada 12 adegan yang diperagakan oleh masing-masing saksi," jelasnya.

Isak tangis keluarga korban almarhum pecah saat melihat rekontruksi. Keluarga korban tak henti-hentinya menangis histeris dan harus ditenangkan oleh warga yang juga turut melihat rekontruksi tersebut.

"Hasil penyelidikan polisi sudah menemukan cukup bukti. Setelah ini kami penyidik akan menggelar rekonstruksi lagi dengan para tersangka," tandasnya.

Penyidik tidak menghadirkan kedua terduga pelaku, masing-masing berinisial S dan AI. Sebab, keduanya masih tidak mengakui perbuatannya, sementara polisi mengaku sudah memiliki cukup bukti.

"Para terduga punya hak tidak mengakui, namun dengan rekonstruksi yang dilakukan penyidik ini adalah rangkaian proses penyidikan untuk membuat titik terang suatu perkara," pungkasnya.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.


(abq/fat)


Hide Ads