.webp)
Tujuh tahanan Polres Pasuruan kabur setelah menggergaji ventilasi atau teralis. Setelah mendapat ruang, mereka melompati teralis dengan memanfaatkan baju sebagai tali.
Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengakui pihaknya kecolongan.
"Kondisi mapolres sepi, waktu itu fokus pengamanan pergantian tahun. Kami kecolongan di kantor, anggota tidak diawasi dan lalai, tidur," kata Bayu di Mapolres Pasuruan, Senin (2/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena petugas jaga tidur, pengawasan terhadap ruang tahanan menjadi lemah. Kondisi itu dimanfaatkan para tahanan.
"Para tahanan menjebol jeruji teralis bagian atas sebelah barat dengan cara menggergaji dengan gergaji besi," jelasnya.
"Bagaimana gergaji masuk, barang terlarang masuk. Apakah kelalaian atau kesengajaan itu sedang kami dalami. Pemeriksaan baik Sie Propam Polres Pasuruan maupun Bid Propam Jatim dilakukan," tambahnya.
Bayu mengaku pihaknya juga melakukan evaluasi menyeluruh dan peningkatan sarana prasarana baik untuk petugas maupun tahanan agar peristiwa tidak terulang.
"Tentunya saya sebagai kapolres bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi. Kami minta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini," tandasnya.
Sebelumnya, para tahanan kabur antara pukul 02.00 WIB hingga 03.30 WIB, Minggu (1/1/2023) dini hari. Para tahanan terdiri dari 5 tahanan kasus narkoba dan 2 kasus pencurian.
Para tahanan kabur lewat ventilasi atau teralis bagian atas sebelah barat setelah menggergajinya. Saat mereka beraksi, petugas jaga sedang tidur.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(abq/fat)
