"Memar seluruh badan dan katanya masih sakit semua. Terus untuk pelipisnya sobek dan kemarin habis dijahit. Jahitannyan itu sekitar 7," ujar ayah korban Herdi Arliyanto saat ditemui detikJatim di kediamannya di wilayah Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, sabtu (17/12/2022).
Herdi mengatakan bahwa sejauh yang dia tahu, selain ditendang, dipukul dan diinjak, anaknya juga sempat dipukul dengan sebongkah es. Diduga es tersebut yang membuat pelipis MFA sobek.
"Katanya sempat dipukul pakai es yang diplastik itu. Sisanya yang pukul tangan kosong. Tapi nggak tahu pastinya, karena saat itu anak saya meringkuk dan tangannya melindungi wajah. Sehingga tidak bisa melihat jelas," kata dia.
Dikatakan Herdi, untuk mengetahui luka-luka yang dialami anaknya secara detail, pihaknya telah melakukan visum dan hasilnya akan keluar pada Senin (19/12/2022) mendatang.
Berdasarkan cerita dari anaknya, peristiwa itu bermula saat ada dua orang santri mengaku uang yang disimpan di loker pribadinya hilang. Saat itu, anaknya dituduh sebagai orang yang mencuri uang tersebut.
"Nominalnya satu santri Rp 50 ribu dan satu santri Rp 100 ribu, jadi total Rp 150 ribu yang hilang. Kemudian ada seorang santri yang menyampaikan ke santri lain kalau melihat anak saya mencongkel loker," kata dia.
Kemudian pada Kamis (15/12/2022) malam, saat korban tertidur di Masjid pondok setelah nonton bareng (Nobar) film, sejumlah santri membangunkannya dan membawanya ke salah satu kamar tidur. Di lokasi tersebut sudah banyak santri yang menunggu.
"Di situ, ada kakak kelasnya berinisial F (17) dan N (18). Mereka menghakimi anak saya dan menuduh jika anak saya mencuri uang yang hilang itu. Lantaran tidak mau mengaku santri yang berkumpul disana langsung menghajar anak saya," terang Herdi.
"Anak saya cuma bisa meringkuk sambil dipukul, ditendang diinjak-injak sama kakak kelasnya sejak Kamis sekitar pukul 00.00 WIB hingga 04.00 WIB. Saat menghajar itu dilakukan di 3 kalau enggak 4 kamar. Jadi habis dikamar satu, terus diseret ke kamar lain dipukulin lagi," sambungnya.
Saat ditemui detikJatim, korban menyampaikan bahwa setelah dihajar dan dibawa ke kamar kedua, dirinya berbohong dengan mengaku telah mencuri uang tersebut dan sudah ditransfer kepada temannya yang ada di luar pondok.
"Saya saat itu panik dan akhirnya mengaku kalau telah mencuri, padahal itu tidak saya lakukan. Tapi setelah mengaku masih di bawah ke kamar lain dipukulin sampai saya lemas dan nggak kuat ngapa-ngapain," kata MFA.
Peristiwa tersebut telah dilaporkan Herdi ke Polres Malang pada Jumat (16/12/2022) sekitar pukul 19.30 WIB. Kini pihak kepolisian telah mendalami laporan tersebut.
(abq/dte)