Wali Kota Blitar Santoso ternyata tidak hanya diikat dan disekap oleh perampok yang menyatroni rumah dinasnya. Dia juga sempat ditendang dan dipukul oleh pelaku hingga terluka.
Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario mengetahui langsung luka bekas tendangan itu. Dia sudah menemui Santoso di rumdin.
"Kemarin (Senin) saya sudah ketemu Pak Wali. Kondisi Pak Wali secara umum baik-baik saja, hanya mengalami luka sedikit di kaki dan masih trauma," ujarnya, Selasa (13/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjujuk mengatakan wali kota Blitar empat ditendang oleh pelaku perampokan. Pelaku menendang Wali Kota Blitar karena tidak segera mendapatkan informasi lokasi penyimpanan barang berharga.
"Sempat ditendang kata Pak Wali. Di bagian kakinya. Pelakunya pakai sepatu," terangnya.
Soal tendangan itu dibenarkan langsung oleh Santoso pada Selasa siang. Perampok, kata Santoso, menendang kaki dan tubuhnya.
"Ketika saya belum menunjukkan brankas, saya ditendang, dipukul di kaki dan tubuh," jelas Santoso sambil menunjukkan bekas luka di lututnya kepada awak media.
Santoso menyebutkan pelaku menggunakan sepatu yang cukup tebal saat menendang. Pelaku diperkirakan memiliki postur tubuh yang kekar.
"Ya dipukul pakai kaki, pakai sepatu. Postur tubuhnya memang agak kekar, pakai rompi," katanya.
Santoso dan istri tidak hanya diancam dengan senjata tajam. Pelaku juga melakukan pengancaman secara verbal kepada istri Wali Kota Blitar. Hal itu karena Santoso tidak segera menunjukkan lokasi brankas.
"Dia ngancam istri saya. Saya berpikir bagaimana keselamatan istri saya. Akhirnya saya beritahu ada tas di almari itu. Di situ akhirnya diobrak-abrik almari," jelasnya.
Selain uang tunai sebesar Rp 400 juta, sejumlah perhiasan juga diambil oleh pelaku. Termasuk di antaranya, jam tangan, kalung, gelang, dan cincin.
Diberitakan sebelumnya, kawanan perampok menyatroni rumdin wali kota Blitar, Senin (12/12). Mereka menyekap 5 orang, antara lain wali kota, istri wali kota, dan 3 petugas Satpol PP penjaga pos.
Menurut polisi, perampok berjumlah 4-5 orang. Mereka naik mobil pelat merah. Setelah menyekap petugas jaga, mereka masuk ke rumdin lewat pintu samping dan mengambil DVR CCTV.
(fat/dte)