.webp)
Rumah dinas (rumdin) wali kota Blitar jadi sasaran perampokan. Rumah dinas biasanya dijaga oleh petugas Satpol PP. Saat kejadian, 3 petugas Satpol PP berhasil dilumpuhkan oleh para perampok.
Lantas, apakah memang cuma 3 petugas Satpol PP yang berjaga di rumah dinas seluas itu?
Plt Kasatpol PP Kota Blitar Ronny Palbesy mengatakan keamanan rumah dinas wali kota Blitar memang menjadi tanggung jawabnya. Selama ini ada tiga sif jaga yang diberlakukan bagi anggota Satpol PP Pemkot Blitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tiga sif jaga. Dari pagi, siang, sampai malam. Sif satu dan dua masing-masing dua petugas, kalau malam tiga petugas. Mereka ada berjaga saat perampokan terjadi," jawab Ronny kepada detikJatim , Senin (12/12/2022
Rotasi sif itu, lanjutnya, berlangsung pukul 07.00 WIB-13.00 WIB, lalu diteruskan sif siang pukul 13.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB dan terakhir siif malam dari pukul 19.00 sampai pagi. Ronny menyebut, ada pengamanan melekat dari pihak kepolisian hanya saat jam dinas.
Saat perampok masuk, 3 petugas Satpol PP yang berjaga tak bisa berbuat banyak. Mereka tak punya senjata untuk mempertahankan diri. Mereka bahkan ikut disekap.
"Mereka nggak berkutik karena diancam sajam," ungkapnya.
Kapolresta Blitar Kota AKBP Argowiyono membenarkan bahwa para pelaku membawa senjata tajam. Mereka mengancam Wali Kota Blitar Santoso dan istri, setelah sebelumnya menyekap tiga petugas Satpol PP yang berjaga.
"Iya mereka membawa sajam untuk mengancam. Makanya petugas jaga tidak berkutik, karena petugas Satpol PP memang tidak dilengkapi senjata," pungkasnya.
Sebelumnya, kawanan perampok menyatroni rumdin wali kota Blitar. Mereka menyekap 5 orang, antara lain wali kota, istri wali kota, dan 3 petugas Satpol PP penjaga pos.
Menurut polisi, perampok berjumlah 4-5 orang. Mereka naik mobil pelat merah. Setelah menyekap petugas jaga, mereka masuk ke rumdin lewat pintu samping dan merusak CCTV.
(fat/dte)
