Shoidah menuturkan pengeroyokan yang menimpa dirinya terjadi pada Senin (5/12) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, ia tengah beristirahat di dalam rumahnya.
Namun tiba-tiba ia mendengar suara keributan dari luar. Setelah dilihat ada 4 orang yang mencari menantunya, Ajib. Keempat orang itu adalah MS (40), M (55), KL (30) serta satu orang perempuan tidak dikenal.
"Satu orang menunggu di luar. Yang tiga masuk rumah langsung marah-marah mencari mantu saya, Ajib. Lalu saya panggil Ajib dan saat menantu saya keluar langsung dikeroyok tiga orang MS, KL dan K itu," kata Shoidah, kepada detikJatim, Rabu (7/12/2022).
Melihat sang menantu dikeroyok, Shoidah pun berusaha melerai dan melindungi menantunya. Saat berusaha mendekap menantunya, Shoidah pun malah turut menjadi pelampiasan amarah ketiga pelaku.
"Saya itu berusaha melerai dan dibicarakan dengan baik-baik. Karena saat itu, mantu saya ini (Ajib) dicekik hingga dibenturkan tembok. Tapi saat melerai itu, saya ditendang oleh MS hingga saya terlempar sejauh lima meter. Paha kanan saya memar dan siku kanan memar juga setelah terbentur tembok," jelasnya.
Usai terlempar, ketiga pelaku pun kembali mengeroyok Ajib. Dengan tubuhnya yang lemah dan tua, Shoidah masih berusaha melerai pengeroyokan tersebut.
"Saya bilang jangan dipukuli, mantu saya bisa meninggal nanti. Tapi saya ditarik tiga orang tersebut supaya tidak membela menantu saya. Akhirnya saya teriak minta tolong sampai warga sekitar berdatangan," tutur ibu dua anak itu.
Shoidah mengatakan perselisihan itu, akibat utang menantu dengan terduga para pelaku pengeroyokan. Menantunya tersebut, mengalami bangkrut hingga tidak bisa membayar lagi utangnya.
"Kalau urusan utang itu, kita nanti selesaikan dengan jalur yang berbeda. Karena sudah dibayar separuh lebih," tegas Shoidah.
Karena tidak terima dikeroyok, Shoidah pun melapor kejadian itu ke Polsek Bungah. Laporan tersebut sudah masuk ke Mapolsek Bungah per hari Selasa (6/12/2022). Dengan tanda bukti penerimaan laporan, No.Pol: STPL/55/XII/2022/Polsek.
Terpisah, Kapolsek Bungah AKP Sujito saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan pengeroyokan di Desa Raciwetan tersebut. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih dalam.
"Iya benar laporan sudah kami terima. Saat ini masih dalam penyelidikan," kata Sujito singkat.
(abq/iwd)