Gangster pemuda di Surabaya yang meresahkan menjadi atensi pemkot, kepolisian, dan TNI. Telah diberlakukan penyekatan di setiap kecamatan dan dijaga 24 jam sejak Kamis kemarin.
"Jadi tidak lagi satu Surabaya, tapi kami penyekatan di masing-masing kecamatan dan sudah berjalan mulai kemarin. 24 jam berjalan dan kami akan melihat," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).
Eri telah memerintahkan semua camat turut serta melakukan pengawasan selama 24 jam bersama tiga pilar. Namun, untuk keamanan kota tetap menjadi ranah pihak yang berwajib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga memerintahkan kepada camat untuk turun memberikan kenyamanan, tapi jangan sampai kita turun sendiri tanpa ada tiga pilar. Makanya kami bentuk 3 pilar yang bergerak di wilayah masing-masing. Nanti kita akan lihat di kecamatan mana yang kebobolan berkali-kali," ujarnya.
Eri mengembalikan masalah gangster ini pada pribadi dan karakter masing-masing pemuda.
"Kalau sampai ada anak SMA, ada anak SMP seperti ini, ya, semuanya salah. Pemerintah salah, orang tua salah, karena dia tidak menciptakan karakter anaknya sejak awal," katanya.
Selain itu, ia juga memiliki program positif menguatkan perkampungan yang tidak hanya diikuti orang tua, tetapi juga anak muda. Ia contohkan pemuda yang sudah bergerak di RW 9 Kali Rungkut dan RW 5 Kedung Baruk.
"Anak muda ini juga harus bergabung dengan orang-orang yang sepuh. Kalau anak-anak mudanya saja yang bergerak dia tidak akan pernah bisa maksimal. Jadi pergerakan itu contohnya yang dari RW 9 dia sampai menanam buah naga, terus ada menciptakan kompos. Itulah anak-anak muda. Saya berharap semua anak muda bergerak, " jelasnya.
Terkait maraknya gangster di Kota Pahlawan, Eri mengatakan bahwa Polrestabes dan Polres Tanjung Perak sudah turun menjaga. Bahkan sudah ada yang diamankan.
"Kepolisian menjaga keamanan Kota Surabaya dan beberapa sudah ditangkap, Gukgukguk sama Kwok-kwok. Saya berharap kepada masyarakat yang tahu cepat-cepat melapor ketika ada kumpul-kumpul segerombolan orang, sebelum melakukan tindakan," ujarnya.
(dpe/iwd)