Polisi Gencarkan Patroli Cegah Pembobolan SDN di Jombang

Polisi Gencarkan Patroli Cegah Pembobolan SDN di Jombang

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 02 Des 2022 10:00 WIB
Polisi Jombang Gencarkan Patroli-Sekolah Perketat Penjagaan
Foto: Istimewa (Dok Polres Jombang)
Jombang -

Dalam kurun waktu satu bulan, 7 sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Jombang dibobol kawanan maling. Polisi pun meningkatkan patroli mencegah kasus serupa terulang. Selain itu, semua sekolah diminta meningkatkan penjagaan.

Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat mengatakan peningkatan patroli dilakukan 21 polsek di wilayah hukumnya. Patroli digencarkan pada malam hari ke sekolah tingkat SD, SMP hingga SMA. Baik di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kantor Kemenag.

"Kesulitan kami jumlah sekolah, baik di bawah naungan Dinas Pendidikan maupun Kemenag banyak sekali tersebar di 21 kecamatan. Sehingga menyulitkan saat kami patroli, lalu ditinggal, mereka beraksi," kata Nurhidayat kepada wartawan, Jumat (2/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, selain meningkatkan patroli, kata Nurhidayat, pihaknya juga melayangkan surat ke Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag Jombang beberapa waktu lalu. Ia meminta penjagaan semua sekolah di malam hari ditingkatkan. Para penjaga sekolah juga diminta meningkatkan patroli di malam hari.

"Karena situasi ini kami anggap kejahatan terstruktur dan sistematis. Maka kami minta untuk menambah penjagaan, khususnya malam hari karena jamnya kami polakan (pembobolan sekolah) di atas jam 12 malam," terangnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa kasus pembobolan sekolah di Kabupaten Jombang, lanjut Nurhidayat, komplotan pencuri menyasar sekolah yang mempunyai aset berharga. Selain itu, sekolah yang disasar para pelaku tidak mempunyai penjaga di malam hari.

"Aset-aset itu barang milik negara yang bisa mengganggu kegiatan belajar para siswa jika dicuri. Kami sudah berupaya mengajak stakeholder terkait agar lebih care dengan situasi ini. Kami tetap fokus untuk ungkap, tapi pengamanan harus utama," jelasnya.

Nurhidayat menegaskan pihaknya terus berupaya keras untuk meringkus komplotan spesialis bobol sekolah itu. Berbagai upaya dilakukan Satreskrim Polres Jombang untuk mengidentifikasi para pelaku. Mulai dari menganalisis rekaman CCTV sekolah, hingga mencocokkan sidik jari pelaku di TKP dengan orang-orang yang sudah dicurigai.


"Hasil identifikasi dari rekaman CCTV, ada beberapa TKP dilakukan kelompok yang sama dengan jumlah (pelaku) dan jam yang hampir mirip. Namun, ada beberapa lokasi juga berbeda orangnya. Kami tetap berupaya maksimal untuk mengungkap kasus ini," tandasnya.

Sepanjang November 2022, kawanan maling membobol 7 SDN di Kabupaten Jombang. Tiga sekolah pertama yang dibobol adalah SDN Wonosalam 3 pada Sabtu (5/11), SDN Panglungan 2 pada Senin (7/11) sekitar pukul 01.52 WIB, serta SDN Wonosalam 5 pada Jumat (11/11) sekitar pukul 02.00 WIB.

Disusul SDN Tebel 1 di Kecamatan Bareng yang diketahui pada Senin (14/11), SDN Kedungotok di Kecamatan Tembelang pada Jumat (25/11), SDN Kauman 2 di Kecamatan Kabuh pada Senin (28/11) dini hari, serta SDN Mentaos di Kecamatan Gudo pada Senin (28/11) sekitar pukul 22.50 WIB.

Dalam aksinya, para pelaku kerap kali terekam CCTV sekolah. Mereka senantiasa menjarah barang-barang berharga dari kantor guru dan kepala sekolah. Mulai dari uang tunai, tabung elpiji, hingga berbagai peralatan elektronik yang menjadi aset sekolah.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads