Kasus pembobolan sekolah dasar negeri (SDN) kembali terjadi di Kabupaten Jombang. Kali ini SDN Mentaos di Kecamatan Gudo dan SDN Kauman 2 di Kecamatan Kabuh menjadi sasaran kawanan maling. Sehingga dalam bulan ini saja, sudah 7 SDN yang digarong pencuri.
Guru Kelas 6 SDN Mentaos Muarifah (40) mengatakan berdasarkan rekaman CCTV, pencurian terjadi pada Senin (28/11) sekitar pukul 22.50 WIB. Satu orang pelaku masuk ke kantor guru melalui atap, lalu menjebol plafon ruangan. Selanjutnya maling tersebut menggeledah loker para guru untuk mencari barang berharga.
"Pelaku satu orang yang terlihat di CCTV, ciri-cirinya memakai kaus hitam, rambut agak keriting pendek," kata Muarifah kepada wartawan di lokasi, Rabu (30/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Muarifah pelaku berhasil membawa kabur 2 kamera CCTV dan uang tabungan para siswa Rp 290 ribu. Pencurian ini baru diketahui guru yang datang ke sekolah keesokan harinya, Selasa (29/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Ketika itu, guru tersebut menemukan loker para guru terbuka semua.
Selanjutnya guru tersebut melapor ke Kepala SDN Mentaos. Sehingga kepala sekolah melapor ke Polsek Gudo. Sejumlah anggota Polsek Gudo dan Tim Inafis Polres Jombang telah melakukan olah TKP. Petugas juga memeriksa rekaman CCTV dan mengambil sampel sidik jari pelaku.
"Pelaku sempat buka kulkas untuk mengambil minuman, lalu duduk di kursi kepala sekolah sambil minum. Keluarnya tidak terlihat di CCTV," terangnya.
Sedangkan SDN Kauman 2 dibobol kawanan maling pada Senin (28/11) dini hari. Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku berjumlah 2 orang. Satu pelaku memakai topi, sedangkan pelaku lainnya berambut panjang. Mereka masuk ke kantor guru melalui jendela.
"Jadi, selot jendela dicongkel, lalu teralisnya dilepas untuk jalan masuk pelaku," jelas Guru SDN Kauman 2 Andreas Eko Susanto.
Ketika di ruangan tersebut, lanjut Eko, kedua pencuri menggeledah semua laci meja guru untuk mencari barang-barang berharga. Komplotan maling itu berhasil membawa kabur 2 LCD proyektor, 1 router wireles untuk wifi, 1 kamera digital, serta 1 adaptor kamera CCTV.
"Kerugian kurang lebih Rp 14 juta," ungkapnya.
Kasus pencurian ini, kata Eko pertama kali diketahui penjaga sekolah Senin pagi. Kepala SDN Kauman 2 pun melaporkan kasus ini ke Polsek Kabuh. Polisi juga sudah melakukan olah TKP dan memeriksa rekaman CCTV di sekolah pelat merah ini.
Baca juga: Lagi, 2 SD Negeri di Jombang Dibobol Maling |
"Harapannya polisi segera menangkap pelaku sehingga kejadian serupa tidak terjadi di sekolah lain," cetusnya.
Dengan begitu, total 7 SDN dibobol maling hanya dalam bulan ini. Tiga SDN pertama yang dibobol pencuri adalah SDN Wonosalam 3 pada Sabtu (5/11/2022), SDN Panglungan 2 pada Senin (7/11/2022) sekitar pukul 01.52 WIB, serta SDN Wonosalam 5 pada Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.
Disusul SDN Tebel 1 di Kecamatan Bareng yang diketahui pada Senin (14/11/2022), serta SDN Kedungotok di Kecamatan Tembelang pada Jumat (25/11/2022).
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat menuturkan pihaknya berkoordinasi dengan polres lain untuk mengungkap kasus ini. Sebab kasus pembobolan sekolah juga terjadi di daerah lain, seperti Mojokerto dan Malang.
Selain itu, Satreskrim Polres Jombang terus bekerja mengumpulkan bukti untuk mengidentifikasi para pelaku. Yaitu menggunakan rekaman CCTV dari sekolah dan sidik jari para pelaku di TKP pencurian.
"Hasil identifikasi rekaman CCTV, ada beberapa TKP dengan kelompok yang sama, beberapa lokasi berbeda orangnya. Kami kumpulkan sidik jari, kami cocokkan dengan beberapa target operasi. Kami berupaya maksimal untuk mengungkap kasus ini," tandasnya.
(dpe/iwd)