Polisi akhirnya menunjukkan tampang para pelaku pengeroyokan terhadap Eko Bayu Asmoro (21) hingga tewas. Sebelum dikeroyok hingga tewas, penjual nanas tersebut dipaksa oleh para pesilat untuk membuat surat klarifikasi jika bukan anggota dari perguruan silat para pelaku.
"Jadi sebelum mengeroyok, korban membuat surat klarifikasi yang dibuat oleh para pelaku," kata Kapolres Gresik AKBP Muhammad Nur Azis, kepada wartawan, Rabu (30/11/2022).
Informasi yang didapat detikJatim, surat klarifikasi tersebut berisi tentang pernyataan korban yang memang bukan anggota perguruan silat yang diikuti para pelaku. Namun, korban siap untuk mengikuti pelatihan perguruan silat yang ditentukan oleh para pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah membuat surat itu, korban dicekoki miras. Mereka (pelaku) turut serta pesta miras," tambah Azis.
Karena dalam pengaruh minuman keras, para pelaku pun mengeroyok korban. Tak berselang lama, otak pengeroyokan berinisial AL (29) menghubungi anggota lainnya jika ada anggota perguruan gadungan. Tak berselang lama, ketujuh anggota yang baru datang turut serta mengeroyok korban.
"Kita fokuskan untuk menangkap 7 orang dulu. Saat ini masih DPO 2, yang tujuh lainnya tetap kita kejar," tutup Azis.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang penjual nanas ditemukan tewas di Pasar Gadung, Driyorejo, Gresik. Usut punya usut, penjual nanas bernama Eko Bayu Asmoro tersebut tewas karena dikeroyok para pesilat.
Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan bahwa pelaku pengeroyokan adalah para anggota perguruan silat. Para pendekar ini sempat pesta miras sebelum melakukan pengeroyokan.
"Lebih tepatnya pengeroyokan hingga menyebabkan korban tewas. Pelakunya anggota peguruan silat," ujar Kapolres Gresik AKBP Muhammad Nur Azis kepada detikJatim, Rabu (16/11).
(dpe/iwd)