Longsor di Ponorogo Putus Jalan Desa dan Akses Menuju Telaga Ngebel

Longsor di Ponorogo Putus Jalan Desa dan Akses Menuju Telaga Ngebel

Charolin Pebrianti - detikJatim
Sabtu, 22 Okt 2022 18:08 WIB
Jalan menuju Telaga Ngebel Ponorogo tertimbun longsor
Jalan menuju Telaga Ngebel Ponorogo tertimbun longsor (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Sebanyak 15 warga Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo memilih mengungsi. Pasalnya, rumah mereka berada di antara retakan tanah yang sewaktu-waktu bisa longsor ketika hujan deras.

"Saya mengungsi sejak semalam, karena was-was kena longsoran kalau di rumah," tutur salah satu warga, Miningsih kepada detikJatim, Sabtu (22/10/2022).

Miningsih menerangkan, pada Jumat (21/10) malam, saat dia berada di rumah, tetiba mendengar suara gelegar. Bahkan genting rumahnya berbunyi 'krutuk-krutuk' seperti kejatuhan pasir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya takut, rumah saya kayak ada gempa. Langsung saya lari mengajak mbah-mbah untuk pergi mengungsi," terang Miningsih.

Saat dicek, ternyata ada tanah longsor yang hanya berjarak 10 meter dari permukiman warga. Luasannya pun mencapai 100 meter dengan panjang longsor mencapai satu kilometer. Bahkan, longsoran ini memutus jalan penghubung antar Desa Wagir dengan Desa Ngrogung.

ADVERTISEMENT
Jalan menuju Telaga Ngebel Ponorogo tertimbun longsorJalan menuju Telaga Ngebel Ponorogo tertimbun longsor Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim

Sementara itu, Ketua RT Warjito mengatakan, awalnya di lokasi longsor ada retakan. Karena curah hujan deras terjadi selama sehari penuh, retakan itu terisi air dan menyebabkan longsor.

"Suaranya menggelegar, terus ada pohon tumbang, dua kali kejadian longsor. Setelah dicek ternyata ada longsor di jalan penghubung Desa Ngrogung dan Wagir," ujar Warjito.

Arah longsor dari tebing timur ke arah barat sehingga menutup jalan Desa Ngrogung dari selatan ke utara. Totalnya ada 5 rumah dengan 15 jiwa yang saat ini mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Semalam ada 15 orang mengungsi karena takut kena longsoran," papar Warjito.

Saat ini, warga kedua desa harus memilih jalan memutar lewat Desa Tumpuk sejauh 9 kilometer. Sebab, jalan terdekat yang biasa mereka lalui ke Ngebel saat ini tertutup material longsor.

"Kami harap pemerintah cepat turun tangan menangani ini, supaya warga bisa beraktifitas lagi. Kalau jalan tidak bisa dilewati, pasti susah mau kemana-mana," pungkas Warjito.

Jalan menuju Telaga Ngebel terputus. Baca di halaman selanjutnya!

Untuk itu, bagi detikers yang ingin berwisata ke Telaga Ngebel, Ponorogo sebaiknya ditunda dulu. Sebab, ada empat titik longsor yang menutup akses ke jalan lingkar Telaga Ngebel.

Sementara itu, data Sat Lantas Polres Ponorogo menyebut, ada 4 titik longsor. Pertama, di pertigaan Sekodok arah ke Telaga Ngebel tepatnya barat pertigaan Dukuh Sekodok. Kedua, seputaran Telaga Ngebel sisi utara tepatnya di dekat wisata alam Bale Bombong.

Ketiga, pertigaan Dukuh Ngrogung dari arah Dolopo Madiun menuju arah Telaga Ngebel. Keempat, Wagir Lor tepatnya sebelum PLTA atau sebelum pintu masuk Telaga Ngebel.

Polisi memberikan pengumuman untuk sementara jalur menuju ke arah Telaga Ngebel baik dari Ponorogo maupun Madiun ditutup. Masyarakat yang akan menuju ke Telaga Ngebel dari arah Madiun maupun dari arah Ponorogo untuk kendaraan roda 4 maupun roda 2, diimbau untuk tidak melintas terlebih dahulu, sampai jalur bisa digunakan kembali.

Pantauan detikJatim di lokasi, warga bersama petugas gabungan dari Perhutani, BPBD, Polisi, TNI membersihkan material longsor dengan alat seadanya. Sebab, alat berat yang dimiliki BPBD masih digunakan untuk membersihkan material longsor di area lain.

Wakil Adm Perhutani Lawu, Yudiono mengatakan, material longsor didominasi tanah dan batu. Sebab, tebing yang berada di jalan lingkar telaga didominasi batuan.

"Saat curah hujan tinggi, otomatis daya ikat tanah menurun. Sehingga menyebabkan kelongsoran di lingkungan wisata telaga," terang Yudi kepada detikJatim, Sabtu (22/10/2022).

Saat ini, lanjut Yudi, petugas fokus membersihkan material longsor agar bisa dilewati kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. Sebab, jalan lingkar Telaga Ngebel hanya punya satu akses jalan yang bisa dilewati.

"Saat ini kami mengimbau masyarakat yang ingin berwisata ke telaga Ngebel jangan dulu, karena curah hujan tinggi khawatir ada longsoran lagi. Sebaiknya menunggu cuaca normal lagi," pungkas Yudi.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads