Polisi belum bisa memeriksa LS (23), korban penusukan oleh kekasihnya sendiri di Banyuwangi. Karena sampai saat ini, korban masih dirawat di RSUD Soebandi, Jember. Tak hanya itu, korban masih mengalami trauma atas kejadian tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan korban penusukan LS, warga Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, masih harus terus mendapatkan perawatan di RSUD dr Soebandi Jember.
Korban ternyata mengalami trauma akibat insiden berdarah yang dilakukan kekasihnya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kondisi korban sudah membaik, tetapi korban ternyata masih mengalami trauma," ujarnya kepada wartawan, Rabu (23/11/2022).
Agus menyebut, jika korban sudah bisa menggerakkan semua tubuhnya. Terutama kakinya sebelah kanan. Namun, masih tetap harus berbaring untuk masa pemulihan.
Korban, lanjut Agus, terlihat masih trauma ketika dimintai keterangan atas insiden penusukan itu. Oleh karena itu, polisi pun kemudian menunda pemeriksaan terhadap korban.
"Masih masa pemulihan luka dan trauma yang dialaminya, sehingga belum diberkenankan pulang," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi LS (23), warga Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, berangsur membaik setelah dirujuk ke RSUD dr Soebandi Jember. Setelah mendapatkan perawatan secara intensif, LS berhasil melewati masa kritis. Belati yang menancap dipinggang kanan berhasil dicabut setelah menjalani operasi medis.
Sedangkan disisi lain, penyidik Reskrim Polresta Banyuwangi melakukan pemeriksaan terhadap Ivan Kurnia Gunawan sebagai pelaku penusukan sang pacar. Lelaki 27 tahun itu, diperiksa secara maraton.
Pasalnya, keterangan yang disampaikan pelaku berubah-ubah. Meski begitu, penyidik memastikan kejiawaan pelaku dalam kondisi normal. Pelaku tersebut masih menyadari perbuatannya. Motif yang terungkap adalah pelaku nekat menusuk kekasihnya karena korban meminta agar segera dinikahi.
(abq/iwd)