Rumah milik Dewi Muammilah di Kelurahan Demangan Bangkalan digerebek puluhan orang. Diduga, ia melakukan penipuan bermodus arisan online yang merugikan korban dengan total Rp 17 miliar.
Hal itu diungkap oleh salah satu korban berinisial S warga Bangkalan. S mengatakan mengikuti arisan online tersebut sejak september lalu. Semula, ia mendapatkan uang arisan tersebut sesuai dengan nominal yang disepakati.
"Awalnya normal, saya beli arisan itu lalu di kasih sama pelaku. Tapi setelah saya membeli lagi, hanya diberikan janji dan tidak ada uangnya," tutur S kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
S mengatakan akibat penipuan yang dilakukan pelaku ia mengalami kerugian sebesar Rp 600 juta.
Pelaku diduga melakukan aksi penipuan dengan berkedok arisan yang dijual secara online. Modusnya, pelaku menawarkan sejumlah uang arisan lalu dijual dengan harga lebih rendah. Sehingga pembeli mendapatkan keuntungan dari pembelian tersebut.
Salah satu saksi berinisial A mengatakan sebelum penggerebekan itu terjadi, pelaku menawarkan slot arisan kepada korban dan mengatakan jika slot akan segera terisi penuh. Korban yang diiming-imingi uang dalam jumlah besar lalu tertipu dengan aksi pelaku.
"Jadi ada juga arisan senilai Rp 200 juta, dijual dengan harga Rp 170 juta. Kan ada hasil 30 juta, itu yang menjadi iming-iming ke korban. Sehingga banyak yang buru-buru beli slot. Kalau semua korban dikumpulkan, kerugian mencapai Rp 17 miliar," imbuhnya.
Ia mengatakan, korban membeli arisan online pada pelaku dengan jumlah yang variatif. Mulai puluhan juta hingga hitungan miliar.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami kasus tersebut. Pihaknya juga sedang mengumpulkan bukti dan saksi untuk menghitung kerugian dari aksi penipuan itu.
"Kami masih dalami dan masih mengumpulkan bukti untuk tahu nominal (kerugian) pastinya," pungkasnya.
Sebelumnya, viral penggerebekan pelaku oleh puluhan korban di rumahnya. Akibatnya korban diamankan pihak kepolisian didampingi oleh ayah pelaku.
(dpe/iwd)