Seorang pria di Pasuruan tiba-tiba mengamuk lalu menusuk dan melukai 2 orang tetangganya dengan pisau. Sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku diduga sempat cekcok dengan korban menganai batas tanah.
Pria yang mengamuk membabi buta menusuk tetangga pada Rabu pagi sekitar itu adalah Sutrap Hariyanto (30) seorang pencari kapuk warga Dusun Krajan I, Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Pasuruan. Seorang tetangga yang ia tusuk tewas, 1 lainnya kritis.
Korban yang tewas adalah Suwarni (55). Perempuan itu mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kiri. Sementara Sudiarno (50) yang diketahui merupakan adik Suwarni kena tusukan di leher kanan sehingga kondisinya saat ini kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan bahwa sebelum penusukan itu terjadi Sutrap terlihat bertengkar dengan salah satu korban berkaitan masalah tanah.
"Jadi sebelum kejadian itu Sutrap bertengkar dengan Sudiarno karena dianggap memindahkan batu batas tanah," kata Adhi saat memberikan penjelasan tentang kasus itu pada Rabu (2/11/2022).
Tidak lama setelah cekcok, Sutrap masuk ke dalam rumahnya dan menyelipkan pisau di pinggang sebelah kiri. Saat itu sekitar pukul 08.00 WIB. Tidak lama setelah mengambil pisau Sutrap kembali keluar rumah dan langsung menusuk Sudiarno.
"Korban Sudiarno langsung ditusuk mengenai leher bagian kanannya," kata Adhi.
Tusukan di leher kanan itu membuat Sudiarno tumbang dan mengerang kesakitan. Suara kesakitan korban didengar oleh Suwarni. Suwarni pun bergegas untuk menandatangi lokasi suara korban berasa, yakni di lorong rumahnya.
"Bu Suwarni menghampiri korban. Tetapi begitu tiba di TKP, dia langsung ditusuk menggunakan pisau oleh pelaku. Kena dada sebelah kiri," ujar Adhi.
Suwarni tewas di lokasi kejadian. Sementara Sudiarno yang terus mengerang kesakitan ditolong warga dan dibawa ke RSUD Grati.
Polisi telah mengamankan pelaku bersama barang bukti yang digunakan untuk melukai dan menusuk kedua korban hingga salah satu di antaranya tewas.
"Kami amankan bersama barang bukti pisau," kata Adhi.
(dpe/iwd)