Sejumlah polisi berseragam dan berpakaian bebas diduga Tim Densus 88 Mabes Polri melakukan penggeledahan di salah satu gudang di kawasan Margomulyo Permai Surabaya. Penggeledahan tersebut dilakukan di gudang tempat seorang terduga teroris bekerja.
Agus Diawarnomo selaku Ketua RT 1, RW 9, Kelurahan Tandes menyatakan bahwa dirinya telah diminta oleh pihak kepolisian untuk mendampingi proses penggeledahan di kawasan pergudangan tersebut.
"Saya diminta untuk menyaksikan penggeledahan habis Zuhur, sekitar jam 1-an. Penggeledahan itu di gudang 44 Mutiara Margomulyo Permai," kata Agus saat ditemui di rumahnya, Rabu (2/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus membenarkan bahwa penggeledahan tersebut berkaitan dengan terduga teroris. Hanya saja dirinya mengaku tidak tahu secara pasti siapa terduga teroris itu. Dia juga sudah memastikan kepada polisi bahwa terduga teroris itu bukan warganya.
"Dia pekerja (di gudang itu), bilangnya. Tapi saya kurang jelas. Saya hanya diminta menyaksikan penggeledahan gudang yang menjadi tempat kerjanya saja. Bukan (warga sini), kosnya di Tanjungsari," kata Agus.
Saat mengikuti proses penggeledahan itu Agus mengatakan bahwa dirinya melihat cukup banyak polisi yang datang ke lokasi pergudangan. Mulai dari yang berseragam maupun tidak berseragam, sampa yang membawa senjata.
"Banyak. Ada dari Polda (Jatim), tim forensik Polda. Ada yang pakai seragam, yang pakaian preman juga ada. Dari Binmas Tandes juga ada. Yang bawa senjata juga ada," kata Agus.
Salah seorang pegawai di bagian pengecekan di gudang itu bernama Wahyu mengatakan bahwa proses penggeledahan itu berlangsung selama 1 jam. Mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Pada saat polisi melakukan penggeledahan seluruh pegawai di gudang itu diminta untuk keluar tanpa menjelaskan apapun. Karena itulah Wahyu sendiri mengaku tidak tahu penggeledahan itu terkait apa.
"Saya kurang tahu penggeledahan terkait apa. Soalnya tadi pas (polisi) datang itu karyawan disuruh keluar semua," kata Wahyu ketika ditemui detikJatim di sekitar kawasan gudang tersebut.
Sementara soal jumlah petugas yang melakukan penggeledahan, Wahyu menyampaikan bahwa pada saat proses itu berlangsung dia melihat ada belasan polisi.
(dpe/iwd)