Lihat Kemunculan Yosua 3 Menit di CCTV, Anak Buah Sambo Ketakutan

Kabar Nasional

Lihat Kemunculan Yosua 3 Menit di CCTV, Anak Buah Sambo Ketakutan

Tim detikNews - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 17:10 WIB
Rangkuman Kasus Brigadir J: Awal Mula hingga Sidang Berjalan
Anak Buah Sambo ketakutan saat melihat Brigadir J muncul di CCTV. Foto: Istimewa
Surabaya - Sidang pembacaan dakwaan Obstruction of Justice dalam kasus Sambo tengah berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (19/10/2022). Dalam pembacaan dakwaan untuk Brigjen Hendra Kurniawan, jaksa mengungkap anak buah Sambo sempat ketakutan saat melihat CCTV yang menunjukkan kemunculan Yosua (Brigadir J).

Kemunculan Yosua selama 3 menit dalam rekaman CCTV itu membuat para anak buah Ferdy Sambo ketakutan. Sebab, penampakan Yosua itulah yang mematahkan skenario rekayasa Ferdy Sambo tentang tembak-menembak Yosua vs Bharada E di rumah dinas Duren Tiga.

Dalam hal ini, Brigjen Hendra didakwa melakukan perusakan CCTV yang menghalangi penyidikan kasus pembunuhan Yosua. Dari sini lah terungkap cerita bagaimana akhirnya isi CCTV itu diketahui.

Cerita Anak Buah Sambo Kaget Melihat CCTV

Awalnya, jaksa menyebut Ferdy Sambo gelisah karena khawatir peristiwa penembakan yang terjadi di rumah dinasnya itu terbongkar. Sambo pun meminta Chuck melihat isi rekaman dan menghapusnya. Lantas, Chuck menghubungi Baiquni Wibowo untuk menyalin dan melihat isi DVR CCTV Kompleks Duren Tiga.

"Chuck Putranto menyampaikan 'Beq, tolong copy dan lihat isinya' dan oleh Baiquni Wibowo, menjawab 'Nggak apa-apa nih?' dan dijawab oleh Chuck Putranto 'Kemarin saya sudah dimarahi, saya takut dimarahi lagi' selanjutnya Chuck Putranto menyerahkan kunci mobilnya kepada Baiquni Wibowo untuk mengambil DVR CCTV yang disimpan di mobilnya," ujar jaksa dilansir dari detikNews, Rabu (19/10/2022).

Setelah menyalin isi DVR CCTV itu ke flash disk dan laptopnya, Baiquni menemui Chuck di Kompleks Polri Duren Tiga. Saat itu pada Rabu, 13 Juli 2022, pukul 02.00 WIB selepas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara atau olah TKP, Chuck bersama Baiquni dan Arif serta Ridwan Rhekynellson Soplanit (saat itu sebagai Kasat Reskrim Polres Jaksel) melihat rekaman CCTV itu.

"Chuck melaporkan dahulu kepada Arif Rachman Arifin di mana pada saat itu juga berada di TKP dengan mengatakan, 'Bang, kemarin Bapak perintahkan untuk meng-copy dan melihat isinya. Abang mau lihat nggak?'," ucap jaksa.

Mereka menonton rekaman CCTV itu di rumah Ridwan yang dekat dengan rumah dinas Ferdy Sambo. Rekaman CCTV itu diputar dengan menggunakan laptop Baiquni.

Jaksa menyebut Chuck yang pertama kali menyadari Yosua masih hidup setelah melihat CCTV. Rekaman CCTV itu diputar ulang dan mereka melihat Yosua memakai baju putih tengah berjalan dari pintu depan menuju pintu samping rumah dinas Sambo pada pukul 17.07 WIB hingga 17.11 WIB pada Jumat, 8 Juli 2022.

"Baiquni Wibowo memutar ulang antara 17.07 WIB sampai 17.11 WIB dan mereka lihat ternyata benar bahwa Yosua Hutabarat sedang memakai baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping melalui taman rumah dinas Ferdy Sambo," ungkap jaksa.

Hal ini membuat Arif kaget karena rekaman CCTV itu tidak sesuai dengan konferensi pers dari Mabes Polri. Hal ini sekaligus menepis skenario Ferdy Sambo.

"Terbantahkan apa yang disampaikan Ferdy Sambo perihal meninggalnya Yosua Hutabarat terjadi karena tembak-menembak antara Nopriansyah Yosua Hutabarat dengan Richard Eliezer sebelum Ferdy Sambo datang ke rumah dinas Duren Tiga," kata jaksa.

Singkatnya, Arif kemudian menelepon Hendra Kurniawan. Mereka lantas menemui Sambo dan menceritakan hal ini, tapi Sambo mengancam para anak buahnya untuk tidak membocorkan hal ini serta memusnahkan rekaman CCTV itu.


(hse/iwd)


Hide Ads