Teror Pamer Kelamin Hantui Mahasiswi Universitas Jember

Teror Pamer Kelamin Hantui Mahasiswi Universitas Jember

Yakub Mulyono - detikJatim
Sabtu, 01 Okt 2022 20:17 WIB
universitas jember
Universitas Jember (Foto: Yakub Mulyono/File)
Jember -

Aksi eksibisionisme atau pamer alat kelamin ke mahasiswi di sekitar Kampus Universitas Jember (Unej) saat ini marak terjadi dalam sebulan terakhir. Korbannya kebanyakan perempuan atau mahasiswi dari Unej.

Pusat Studi Gender (PSG) Unej mencatat ada 9 kasus eksibisionisme yang terjadi. Pelaku melakukan aksinya di titik keramaian sekitar wilayah kampus. Seperti di kawasan Jalan Jawa, Jalan Kalimantan, dan Jalan Batu Raden sekitar wilayah Mastrip.

Menurut Ketua PSG Unej Linda Dwi Eriyanti, dari kasus eksibisionis ini, pelaku yang teridentifikasi masih satu orang. Pihaknya mewakili kampus Unej, sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memburu pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku dalam melakukan aksinya satu orang yang sudah teridentifikasi," kata Linda saat dikonfirmasi di Kampus Unej, Sabtu (1/10/2022).

Menurut Linda, para korban dari tindakan yang masuk dalam kategori kekerasan seksual itu banyak dialami para mahasiswi dari Unej.

ADVERTISEMENT

"Sampai saat ini, korban adalah adik-adik mahasiswi kami. Terkait tindakan yang dilakukan pelaku di tempat ramai dengan mengendarai motor. Berhenti di depan gang dan memanggil mahasiswi. Kemudian menunjukkan alat kelaminnya," ungkapnya.

"Info dari Satpam Unej, pelaku juga terlihat di sekitar Jalan Jawa dan Jalan Batu Raden. Jadi sudah sangat meresahkan. Sampai saat ini, pelaku yang teridentifikasi masih satu orang," sambungnya.

Terkait aksi eksibisionis itu, menurut perempuan yang juga Dosen Jurusan HI Fisip Unej ini, pihaknya kesulitan untuk mengumpulkan informasi dari korban.

"Karena terkait kasus ini, masih dianggap sebagai aib. Korban pun juga malu untuk menyampaikan kepada kami. Namun demikian, untuk membantu, kami dari PSG mendirikan posko. Jadi untuk lapornya bisa ke kami. Untuk membantu fasilitasi korban jika trauma atau membuat laporan ke polisi," katanya.

"Kami masih berusaha menghubungi pihak korban, karena kami masih menerima list daftat korban. Sehingga bisa segera ada tindak lanjut dari kasus ini, juga sebagai efek jera bagi pelaku," tandasnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads