Rumah warga kelurahan/kecamatan Giri Banyuwangi disatroni 4 orang pria tak dikenal memakai cadar dan membawa celurit. Dua dari empat pelaku menghajar pemilik rumah hingga korban luka di kepala dan harus ditangani medis di rumah sakit.
Pemilik rumah di Lingkungan Kluncing, Kelurahan/Kecamatan Giri yang dianiaya pada Selasa (27/9/2022) dini hari itu adalah Nurhayik. Atas kasus ini polisi telah melakukan olah TKP di rumah korban dan menemukan dugaan motif pelaku melakukan aksi penganiayaan itu.
Kepolisian menduga motif komplotan pelaku itu adalah pencurian dengan pemberatan. Pasalnya, ada salah satu barang milik korban yang hilang, serta dalam aksinya pelaku juga berbuat kekerasan pada salah satu korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum diketahui secara pasti, namun secara analisa dan hasil pemeriksaan di TKP ada salah satu barang yang hilang. Dugaan sementara adalah pencurian dengan pemberatan atau kekerasan," ucap Wakasatreskrim Polresta Banyuwangi Iptu Badrudin Hidayat kepada wartawan.
Hidayat menyebutkan aksi kekerasan pelaku kepada salah satu korban bisa jadi adalah bentuk kekesalan. Karena saat menyatroni rumah tersebut tidak ada barang berharga yang bisa dibawa.
"Diduga karena tidak menemukan barang berharga, para pelaku memukuli pemilik rumah," ujarnya.
Meski demikian, polisi masih mendalami kasus ini dengan melakukan penyelidikan serta meminta keterangan sejumlah saksi di TKP.
"Masih kami dalami," pungkasnya.
Istri korban Misrina (55) menceritakan proses penganiayaan itu. Ada 2 orang memegang celurit membekap dirinya. Sedangkan 2 orang lain menghajar suaminya yang tengah berbaring di atas ranjang. Mereka menghajar suaminya dengan balok kayu.
Pada saat kejadian itu Misrina mengatakan dirinya memakai gelang emas. Pergelangan tangannya sudah dipegangi tapi perhiasan itu tidak diambil. Dia sendiri tidak bisa berbuat banyak karena dalam posisi diancam dengan celurit di lehernya.
"Ngomong sedikit mulut saya ditutup. Diancam kalau masih mau hidup jangan banyak ngomong," ujarnya.
Misrina mengatakan keluarganya hidup damai dan rukun. Tidak pernah memiliki masalah dengan orang.
"Ga tau kenapa, karena selama ini bapak juga ga pernah ada masalah," tegas Misrina.
Rumah Nurhayik (67) dan Misrina itu disatroni 4 orang tak dikenal memakai cadar. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB.
Pada saat itu Nuryahik sedang tertidur lelap setelah seharian bekerja. Tiba-tiba saja, empat pelaku merangsek masuk ke dalam rumahnya yang berdinding anyaman bambu lewat pintu samping.
(dpe/iwd)