Sunarti menceritakan saat pandemi COVID-19 sedang parah-parahnya beberapa waktu lalu ada warganya yang meninggal di kota. Pemakaman warga itu sempat menemui kendala. Akhirnya Sunarti menurunkan perangkat desa untuk ke kota dan membantu memakamkan jenazah COVID-19 tersebut.
"Bahkan, tidak terjadi pada hari itu saja, perangkat desa harus siap setiap saat. Waktu itu saat COVID-19 ada warga yang meninggal di kota mau dimakamkan di sana, saya sudah koordinasi dengan pihak sana katanya siap mau memakamkan, ternyata pada saat memakamkan itu tidak berani katanya. Akhirnya kami beserta perangkat harus melakukan pemakaman tersebut di kota," jelas Sunarti, Kamis (22/9/2022).
Sementara saat mengetahui ada warganya yang meninggal dengan kondisi kekurangan, Sunarti langsung menerjunkan perangkat desanya. Ia membagi belasan perangkat desa pada beberapa bagian. Ada yang memandikan hingga menggali kubur.
"Jumlah perangkat kami dan tenaga seluruhnya 12, yang satu kebetulan ada workshop hari ini dan dua seorang perempuan IT desa, yang satu lagi kondisinya tidak bisa melakukan aktivitas hanya duduk di balai desa," papar Sunarti.
"Semua ikut melaksanakan kegiatan pemakaman, saya bagi ada yang menggali sambil mengabari yang lain, ada yang mempersiapkan memandikan, kemudian ada yang menghantarkan yang memikul itu perangkat desa," imbuhnya.
Di kesempatan ini, Sunarti menampik narasi dalam video viral yang menyebut tak ada yang mengantarkan jenazah. Ia menegaskan saat itu kondisi di lingkungan itu rata-rata warga tengah bekerja. Di rumah hanya ada ibu-ibu hingga janda. Ia pun mengambil langkah agar pemakaman lekas rampung.
"Saya sangat paham, dan kondisi lingkungan pun saya sangat paham pada saat itu tengah bekerja dan saya mengambil langkah untuk menyelesaikan pemakaman," ujar Sunarti.
"Karena di situ banyak ibu-ibu yang janda, jadi ibu-ibu hanya membantu di dalam rumah baik meronce bunga dan masak untuk pemakaman. Jadi kalau bapak-bapak banyak yang menggali di kubur. Sehingga, kami pemerintah desa dengan tahu kondisi keluarga itu ada kekurangan dan saya yakin tidak bisa melakukan sesuatu, maka kami mengambil langkah," tambahnya.
Sebelumnya, dalam video, tampak sejumlah perangkat desa mengenakan seragam berwarna coklat, mereka tengah perjalanan menggotong keranda mayat ke makam. Sementara bacaan tahlil terdengar mengiringi jenazah tersebut.
Video ini direkam oleh seorang pria. Pria tersebut merekam sambil membaca bacaan tahlil. Sementara itu, terlihat seorang wanita berpakaian seragam cokelat yang turut mengantarkan jenazah dan berada paling depan. Wanita tersebut membawa dan menaburkan bunga di jalanan.
Sedangkan para perangkat desa terlihat bergantian menggotong jenazah tersebut. Terlihat juga ada beberapa warga sekitar di sepanjang perjalanan yang mencoba membantu menggotong jenazah. Mereka tampak membawa bunga hingga kendi untuk keperluan pemakaman.
Di dalam video, terdapat narasi yang menyebut jika jenazah terpaksa diantarkan oleh para perangkat desa. Sebab, tidak ada siapapun yang mengantar jenazah itu.
"bukan cerita indosiar. ini nyata. tadi siang meninggal gak Ada yang nganterin. sampe perangkat desa yang nganterin keep makam. semoga kita semua nanti meninggal dalam keadaan baik. husnul khatimah," tulis keterangan dalam video yang dilihat detikJatim, Kamis (22/9/2022). (hil/iwd)