Dua pelajar SD yang dipalak pria paruh baya saat naik angkot di Kota Malang dan viral ternyata sudah beberapa kali mengalami hal serupa. Hal ini sempat membuat orang tua korban khawatir hingga mengantar jemput putranya.
Pemalakan di angkot Kota Malang itu terungkap setelah video yang diunggah Andan Rahmawan, guru SD Negeri Polowijen 1, Kota Malang viral di media sosial. Guru itu mendapat aduan bahwa 2 siswanya telah menjadi korban pemalakan.
Kedua siswanya yang menjadi korban pemalakan itu di angkot jurusan AG (Arjosari-Gadang) itu adalah KAN (12) dan AWW (11). Keduanya mengaku dipalak seorang pria paruh baya pada Senin (19/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, siswanya bernama KAN yang sedang membawa uang Rp 4 ribu direbut oleh pelaku. Tidak hanya merebut uang milik KAN, pelaku pria paruh baya itu juga hendak merebut HP dan uang milik AWW.
Berdasarkan pengakuan KAN kepada Andan, muridnya itu pada 2021 lalu juga pernah mengalami kejadian pemalakan di angkot. Tidak hanya sekali, KAN bahkan mengalaminya sebanyak 4 kali.
"Kata anaknya pernah diambil uangnya Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu," kata Andan ketika dikonfirmasi pada Kamis (22/9/2022).
Kejadian pemalakan terhadap pelajar SD di atas angkot itu pun membuat cemas orang tua mereka. Orang tua AWW misalnya, setelah anaknya mengadu tentang apa yang dialami langsung bersikap berhati-hati dengan mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah.
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan pria paruh baya diduga memalak dua pelajar saat menumpang angkutan kota (angkot). Peristiwa yang diduga terjadi di depan Pengadilan Negeri Malang, Jalan Ahmad Yani itu viral di media sosial.
Andan yang menjelaskan bahwa siswanya KAN dan AWW mengalami itu ketika dalam perlajalan pulang dari sekolah naik angkot AG sekitar pukul 14.00 WIB. Saat di atas angkot itulah pria paruh baya merebut uang Rp 4 ribu yang dibawa KAN, dan hendak merebut HP dan uang Rp 37 ribu milik AWW.
"Jadi uangnya (milik AWW) itu ditaruh di belakang cover HP, dia mau ngambil uangnya, tapi tahu temannya uangnya diambil dia langsung naruh lagi di sakunya, sempat mau diambil juga," kata Andan.
Melihat perbuatan pria itu, kedua korban hanya bisa diam dan tak berani melawan. Pihak sekolah pun baru mengetahui kejadian itu saat KAN mengikuti materi pembelajaran Hak dan Kewajiban.
"Saat itu ada tanya jawab, terus dia (KAN) cerita soal peristiwa yang dialami, kemudian kami pulang sekolah mengantar anak-anak naik angkot saya videokan. Viral, dari wali murid juga ada yang posting ke media sosial," ujar Andan.
Viralnya video itu, kata Andan, membuat Polsek Blimbing pada Rabu (21/9/2022) mendatangi SDN Polowijen 1. Pihak kepolisian meminta KAN dan AWW datang ke Polsek Blimbing untuk dimintai keterangan bersama orang tuanya.
(dpe/iwd)