Proses penyelidikan kematian santri Gontor AM (17) asal Palembang terus bergulir. Meski polisi sudah menetapkan dua tersangka, MFA dan IH, pihak Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) pun mengakui kasus ini jadi langkah awal perbaikan sistem di pondok.
Salah satu Guru Gontor, Ahmad Saifulloh mengaku berterima kasih atas dukungan dan perhatian masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan kasus dengan baik.
"Kami juga mohon doa masyarakat Indonesia, Gontor mengambil pelajaran yang sangat banyak dari peristiwa ini. Maka proses perbaikan sedang kami lakukan dari berbagai sisi, sistem pengasuhan, sistem pendidikan secara menyeluruh secara holistic, saat ini kita sedang membentuk tim khusus untuk evaluasi internal untuk memperbaiki kualitas sistem tersebut," tutur Ahmad kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad menambahkan perbaikan sistem juga memperhatikan tuntutan zaman. Meski Gontor sudah memiliki motto yang menjadi dasar pengembangan sistem.
"Kami juga mohon doa dari masyarakat Indonesia bahwasanya kami sudah berpengalaman hampir 100 tahun melakukan proses pendidikan di Indonesia. Kami mohon doa, supaya bisa terus berkontribusi dalam pengembangan generasi muda Indonesia ke depan lebih baik lagi, dan tentu mencetak generasi bangsa yang terus memberikan kontribusi yang besar di pembangunan Indonesia," imbuhnya.
Sebagaimana selama hampir 100 tahun, lanjut Ahmad, Gontor mencetak alumni pesantren yang memberikan kontribusi besar pada bangsa Indonesia. Pondok Gontor sendiri saat ini punya 33 ribu santri yang tersebar di pusat dan cabang-cabangnya.
"Kepada wali santri PMDG pusat, di cabang-cabangnya, kami mengimbau tetap tenang, Insya Allah kiai, pimpinan PMDG, Asatidz, ustadz, yang mengabdi di PMDG akan terus berbenah memperbaiki diri serta belajar banyak dari kasus ini sehingga proses pendidikan terus berjalan sesuai yang kita harapkan," paparnya.
Menurutnya, saat ini para santri di PMDG menempuh ujian pertengahan tahun, semester pertama sehingga sistem pendidikan, proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan normal. Para santri tidak menggunakan sosmed dan sebagainya. Sehingga betul-betul terjaga fokus belajar menuntut ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum.
"Wali santri untuk tetep yakin, tenang insya Allah, pendidikan di Gontor berjalan semestinya, kita terus melakukan perbaikan menuju pendidikan yang baik lagi," tandas Ahmad.
Ahmad pun ingin ada sistem yang diperbaharui mulai dari pengasuhan santri, kontrol dan bimbingan konseling.
"Kita perlu memperkuat beberapa sisi dalam sistem pengasuhan santri, khususnya sistem pengawasan, kontrol, bimbingan konseling, sisi itu prioritas jadi sistem pengasuhan kita," pungkasnya.
(fat/fat)