Awal Mula Santri Gontor Tewas Dianiaya gegara Pasak Tenda Perkemahan Hilang!

Awal Mula Santri Gontor Tewas Dianiaya gegara Pasak Tenda Perkemahan Hilang!

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 13 Sep 2022 15:36 WIB
barang bukti kasus santri tewas ponpes gontor
Salah satu alat bukti yang diamankan di Ponpes Gontor (Foto file: Charoline Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Kematian santri AM (17) asal Palembang masih terus diselidiki dan didalami polisi. Meski sudah menetapkan dua tersangka, MFA (18) dan IH (17), polisi menemukan awal mula yang memicu penganiayaan. Hal itu dikarenakan korban AM menghilangkan pasak tenda, salah satu alat perkemahan.

Direskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto mengatakan penganiayaan bersumber dari kekesalan dua tersangka karena hilangnya pasak tenda.

"Iya, kesal karena pasak hilang," tutur Totok pada wartawan, Senin (12/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menambahkan kematian santri asal Palembang ini bermula pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2022. Saat itu, ada kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) di Desa Campursari, Sambit, Ponorogo. Kemudian, tanggal 18 dan 19 Agustus 2022 perkajum digelar di Desa Wilangan, Sambit.

"Sabtu (20/8) ada pengecekan perlengkapan, ternyata ada yang kurang. Akhirnya ketiga korban, AM, RM dan NS dipanggil dua tersangka, MFA dan IH ke ruang perlengkapan," kata Catur kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

Korban menghadiri semua Perkajum tersebut karena bertindak sebagai panitia. Pada Minggu (21/8/2022), korban AM bersama dua rekannya, RM dan NS, mendapat surat panggilan dari pengurus perlengkapan pramuka, MFA.

"Senin (22/8) pukul 06.00 WIB, 3 korban mendapat sanksi hukuman. IH memukul kaki dengan menggunakan tongkat pramuka dan memukul ke bagian dada dengan tangan kosong. MFA menendang ke bagian dada. Naas, korban AM terjatuh dan tidak sadarkan diri," imbuh Catur.

Setelah itu, dua rekan korban, RM, NS dan tersangka MFA menggunakan becak inventaris menuju IGD RS Yasyfin Darussalam Gontor. Di sini langsung diterima petugas medis dan diperiksa.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis di rumah sakit tersebut diketahui bahwa korban AM sudah dalam keadaan meninggal dunia," pungkas Catur.




(fat/fat)


Hide Ads