Hotman Paris Buka-bukaan soal Hukuman hingga Tolak Jadi Pengacara Sambo

Kabar Nasional

Hotman Paris Buka-bukaan soal Hukuman hingga Tolak Jadi Pengacara Sambo

Tim detikHot - detikJatim
Selasa, 13 Sep 2022 12:26 WIB
Hotman Paris laporkan Iqlima Kim.
Hotman Paris bicara soal kemungkinan hukuman yang diterima Ferdy Sambo/ Foto: Hanif/detikHOT
Surabaya -

Pengacara kondang Hotman Paris ikut berkomentar soal hukuman yang mungkin diterima Ferdy Sambo. Sambo yang merupakan otak pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J disebut-sebut dijerat pasal pembunuhan berencana. Namun, Hotman Paris punya pandangannya sendiri.

Menurut Hotman Paris, jerat pasal pembunuhan berencana untuk Sambo belum tentu terjadi.

"Pembunuhan berencana atau spontan? Jadi, hanya mencari hukuman apa yang setimpal," tutur Hotman Paris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau (pembunuhan) spontan, maksimal hukumannya 20 tahun," beber Hotman Paris di channel Trans TV YouTube dilansir dari detikHot, Selasa (13/9/2022).

Sebagai pengacara, Hotman Paris menyebut Ferdy Sambo sudah pasti dikenakan pasal terkait pembunuhan.

ADVERTISEMENT

"Pembunuhannya sudah diakui, berarti sudah kena," lanjut Hotman.

Pada kesempatan yang sama, Hotman mengaku dirinya pernah mendapatkan tawaran untuk menangani kasus pembunuhan Brigadir J. Namun, dia menolaknya. Hotman Paris pun mengatakan alasan dirinya menolak menjadi pengacara Ferdy Sambo.

Bukan karena tingkat kesulitan kasusnya, tawaran itu ditolak Hotman Paris lantaran dirinya sedang membela banyak kasus lain yang tidak kalah penting. Selain itu, Hotman Paris mengatakan dirinya menghindari konflik kepentingan karena dirinya juga didapuk sebagai presenter di program televisi yang mungkin akan membahas kasus ini.

"Akan terjadi konflik kepentingan kalau saya membahas kasus antara dua pihak yang berlawanan, sementara saya kuasa dari salah satu pihak, itu motivasi saya menolak (jadi pengacara dalam) kasus itu," kata Hotman Paris.

Bukan karena tingkat kesulitan kasusnya, tawaran itu ditolak Hotman Paris lantaran dirinya sedang membela banyak kasus lain yang tidak kalah penting.




(hse/dte)


Hide Ads