Misteri Tiga Selongsong Peluru di TKP Pembunuhan Yosua

Kabar Nasional

Misteri Tiga Selongsong Peluru di TKP Pembunuhan Yosua

Tim detikX - detikJatim
Senin, 12 Sep 2022 19:40 WIB
Ilustrasi label selongsong peluru 9x19 Luger
Ilustrasi label selongsong peluru 9x19 Luger (Foto: bdgreen di forum.cartridgecollectors.org)
Surabaya -

Teka-teki pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih belum menemui titik terang. Ini setelah sederet kejanggalan barang bukti yang ditemukan dalam olah TKP. Tak hanya itu, pengakuan para tersangka juga diduga masih ada yang ditutupi.

Dilansir dari detikX kecurigaan masih adanya fakta yang ditutupi tersangka muncul setelah penyidik menemukan sejumlah barang bukti yang janggal di TKP. Dalam prarekonstruksi pertama pada Selasa, 12 Juli 2022, penyidik menemukan ketidaksesuaian jumlah selongsong peluru dengan klaim total tembakan yang disampaikan para tersangka.

Waktu itu, kata sumber ini, polisi masih berpatokan pada cerita karangan Sambo bahwa telah terjadi baku tembak antara Yosua dan Richard. Total peluru yang keluar sebanyak 12: 7 dari Yosua dan 5 dari Richard. Sementara itu, jumlah selongsong peluru yang ditemukan pada saat itu hanyalah 10. Masih kurang dua selongsong. Polisi curiga ada yang telah memanipulasi TKP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan ini kemudian dilaporkan kepada Jenderal Listyo Sigit. Itulah mengapa Listyo pun akhirnya memerintahkan penyidik melakukan olah TKP ulang pada Sabtu, 16 Juli 2022. Saat itu, jumlah selongsong yang ditemukan justru lebih dari 12. Penyidik juga menemukan barang bukti lain berupa sikat gigi yang belum lama digunakan. Setelah dicek, DNA di sikat gigi ini cocok dengan DNA Sambo.

"Juga ada baju Bu Putri yang masih wangi di kasur. Padahal waktu olah TKP pertama nggak ada," kata sumber ini, Senin (12/9/2022).

ADVERTISEMENT

Kejanggalan lainnya adalah temuan tiga jenis peluru dari tiga produsen berbeda di TKP. Dalam dokumen uji Labfor yang tim detikX lihat, tiga jenis peluru ini memiliki kode khusus di bagian bokongnya.

Enam peluru berkode PIN 9 CA, 14 buah berkode S&B 9x19, dan 1 butir berkode LZ Luger 9mm. Masing-masing kode menandakan bahwa peluru tersebut dibuat oleh produsen yang berbeda. PIN diproduksi oleh PT Pindad (Persero), S&B dibuat oleh Sellier & Bellot, dan LZ merupakan pabrikasi dari Limit-Z Company.

Temuan ini memunculkan kecurigaan bahwa bukan hanya dua senjata-Glock-17 dan HS-yang ditembakkan di lokasi kejadian tewasnya Yosua. Sebab, sampai sekarang tim Puslabfor pun belum mengetahui peluru mana saja yang sebetulnya bersarang atau menembus tubuh Yosua.

Tim Puslabfor sedikit kesulitan membuktikan ihwal ini lantaran ketiga jenis peluru memiliki kaliber yang sama, yakni 9x19 milimeter. Sementara itu, hampir semua proyektil yang ada di TKP sudah pecah dan terdeformasi menjadi 42 pecahan. Kecuali satu yang masih utuh bersarang di punggung Yosua.

Selain itu, sisa 21 peluru dan 10 selongsong di TKP ini juga belum sesuai dengan keterangan terbaru para tersangka. Pasalnya, dalam keterangannya kepada penyidik, Richard mengaku sempat diminta Sambo mengisi penuh magasin senjata Glock-17 miliknya dan HS milik Yosua.

Dua senjata ini memiliki kapasitas magasin masing-masing 17 peluru untuk Glock-17 dan 16 peluru untuk HS. Jika dihitung dari total tersebut, kata sumber ini, artinya masih ada dua peluru yang hilang.




(abq/iwd)


Hide Ads