Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mendatangi Polres Ponorogo. Ia datang untuk meninjau proses penanganan kasus tewasnya santri Gontor asal Palembang AM (17).
"Tim penyidik sudah menetapkan dua tersangka MFA dan IH, proses autopsi kemarin juga melengkapi proses penyidikan," ujar Nico kepada wartawan, Senin (12/9/2022).
Ia menambahkan pihaknya ingin ada mekanisme sekaligus edukasi untuk pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, terutama di lembaga pendidikan di Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam prosesnya bekerja sama dengan stakeholder, membentuk satgas perlindungan perempuan dan anak, ada Dinsos, tokoh agama dan lain-lain," ujarnya.
Nico juga mengatakan Polda Jatim bersama Polres jajaran yang menangani kasus tersebut akan menyiapkan hotline bagi korban lain agar bisa segera melapor.
"Kami siapkan hotline bagi korban bisa langsung melapor dan kami tindak lanjuti," terang Nico.
Masih berkaitan dengan kasus penganiayaan santri hingga tewas, Nico juga menyoroti agar lembaga pendidikan mematuhi perlindungan kepada anak.
Menurutnya, anak memiliki hak memperoleh pendidikan tanpa kekerasan. Untuk itu diperlukan juga peran aktif lembaga pendidikan dan orang tua serta anak-anak sendiri.
"Anak berhak dalam proses pendidikan memperoleh pendidikan yang wajar, kerja sama harus ditingkatkan agar anak punya akhlak baik, berguna bagi bangsa dan negara," ujar Nico.
(dpe/iwd)