Wachid merupakan warga Desa Gayam, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di rumah kontrakan, Desa Dadapan, Jumat (9/9) malam.
Polisi menduga, anak korban yang kabur merupakan pelaku pembunuhan tersebut. "Untuk kecurigaan ada ke anak korban," ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (11/9/2022).
Anak korban yang tengah diburu bernama Fahri Wahyu Erfanto. Menurut Agung, polisi curiga lantaran yang bersangkutan menghilang. Padahal sebelumnya, Fahri tinggal bersama korban dan kakaknya.
"Dari keterangan tetangga selama ini korban tinggal dengan dua anaknya. Yang satu kerja tiap hari berangkat pagi pulang malam. Dan yang satunya menghilang tanpa kabar," jelas Agung.
Agung juga mengatakan, dari keterangan saksi, tetangga sempat melihat Fahri pergi dari rumah membawa pakaian banyak. Saat kabur diantar oleh teman mengendarai sepeda motor sampai Pasar Gentong.
"Dari keterangan tetangga seperti itu. Ada yang melihat (kabur) bawa pakaian di tas banyak," ungkap Agung.
Sebelumnya diberitakan, polisi menduga Wachid korban pembunuhan. Sebab, ditemukan luka tusuk di tubuh korban.
"Hasil penyelidikan yang dipimpin oleh Kasat Reskrim bahwa ada dugaan pembunuhan," jelas Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera kepada detikJatim, Sabtu (10/9/2022).
Luka tusuk memang jadi dasar awal bagi polisi untuk menyelidiki kasus ini. Sebab, korban selama ini menderita stroke dan tidak bisa leluasa bergerak. Sehingga, mustahil jika korban jatuh dan mengeluarkan banyak darah.
"Ada luka tusuk di dada dan banyak darah. Jadi diduga korban pembunuhan," kata Dwiasi.
(sun/sun)