Kondisi balita RA (3) yang menjadi korban penganiayaan oleh orang tua angkatnya semakin membaik. Balita RA itu pun sudah dipulangkan dari RSUD Ngudi Waluyo.
Balita asal Kecamatan Talun Kabupaten Kabupaten Blitar yang dianiaya orang tua angkatnya sudah berada di rumahnya. Kini, balita perempuan itu sudah bersama dengan ibu kandung dan neneknya.
"Iya sudah dipulangkan sejak kemarin (Jumat), karena kondisinya sudah membaik. Luka-lukanya sudah kering dan sembuh. Jadi diperbolehkan untuk dibawa pulang," kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dr. Endah Woro Utami saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (10/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Woro menerangkan, tidak hanya kondisi fisik balita yang membaik, psikisnya juga sudah mulai pulih. Balita itu sudah mulai berinteraksi dengan orang lain selain keluarganya. Termasuk dengan dokter dan perawat RS.
Kendati sudah dipulangkan, kata Woro, pihaknya tetap akan mengawasi dan memantau kondisi balita itu saat di rumah. Di antaranya dengan memastikan kecukupan gizi dan kondisi psikisnya saat di rumah dengan keluarganya.
"Ibunya sudah diminta untuk selalu mendampingi tubuh kembang balita ini, harus diasuh dengan baik dan benar. Demikian juga dengan neneknya," pungkasnya.
Diketahui, seorang balita berinisial RA (3) asal Kecamatan Talun Kabupaten Blitar dilarikan ke Rumah Sakit usai mengalami luka di tubuhnya. Balita itu diduga menjadi korban penganiayaan oleh orang tua angkatnya.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini juga sempat datang menjenguk balita RA, Minggu (4/9). Risma memastikan secara langsung kondisi balita malang itu yang sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Sementara, pasutri yang menjadi orang tua angkat balita RA sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Blitar. Keduanya pun mengakui telah melakukan penganiayaan kepada korban karena emosi.
(dte/dte)