Polisi menjemput dua terduga pelaku penganiaya yang menyebabkan AM (17) santri asal Palembang tewas di Pondok Gontor. Penjemputan ini setelah tim Polres Ponorogo melakukan olah TKP dan prarekonstruksi.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan olah TKP dan prarekonstruksi dilakukan Selasa (6/9/2022). Dalam prarekonstruksi, ada 50 adegan yang dilakukan reka ulang.
"Poin-poinnya yang paling parah seperti penjemputan dan kegiatan sampai meninggal dunia di IGD sudah kita rangkum," kata Catur, Rabu (7/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Catur, lokasi olah TKP dan prarekonstruksi dilakukan di tempat kegiatan pramuka yang masih di dalam area pondok. Meski demikian, Catur enggan menuturkan lebih lanjut terkait motif.
"Untuk motif nanti lebih lengkapnya," ujar Catur.
Dalam olah TKP Dan prarekonstruksi ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Antara lain pentungan hingga becak.
"Ada barang bukti yang diamankan ada pentungan, air mineral, minyak kayu putih, becak," tandas Catur.
Sebelumnya, seorang santri di Pondok Pesantren Gontor berinisial AM meninggal dunia. Ia tewas dianiaya temannya. Kasus ini terungkap saat orang tua korban bernama Soimah mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris dan viral.
Pihak Ponpes Gontor kemudian merespon dan mengaku telah mengambil tindakan tegas terkait kejadian ini. Mereka juga menyampaikan permintaan maaf dan ucapan bela sungkawa kepada keluarga korban.
(abq/fat)