Kabar Nasional

Pembelaan Yosua Saat Dikejar Kuat di Magelang: Bisa Saya Jelaskan Om

Tim detikX - detikJatim
Selasa, 06 Sep 2022 15:01 WIB
Kuat Ma'ruf, sopir pribadi Ferdy Sambo yang juga menjadi salah satu tersangka pembunuhan Yosua (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Kuat Ma;ruf salah satu tersangka pembunuhan Brigadir Yosua memberi kesaksian di sidang etik terkait kejanggalan di Magelang. Dalam kesaksiannya, sopir pribadi Ferdy Sambo yang akrab disapa Om Kuat itu menuturkan sempat mengejar Yosua.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 7 Juli 2022 di rumah Kadiv Propam Mabes Polri Sambo di Puri Cempaka Residence, Banyurojo, Mertoyudan, Magelang.

Dilansir dari detikX, Kuat mengaku sempat melihat Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, ajudan dan sopir Putri, berdiri di tangga. Namun, ketika ia hampiri, Yosua justru berlari menghindar sambil menangis. Kuat kemudian menyuruh S untuk memeriksa kondisi Putri. S mendapati Putri di kamar mandi dengan posisi tergeletak.

Dari keterangan ART S, Kuat mengaku diberitahu bahwa Yosua sempat marah-marah dengan membanting pintu dapur. Namun saat itu, Kuat mengaku tak menanggapi secara jelas keterangan S karena sibuk menelepon.

Setelah selesai menelepon di teras rumah, Kuat menengok ke dalam dan melihat dari balik kaca Yosua sedang turun dari tangga. Merasa ada sesuatu yang ganjil, Kuat meneriaki Yosua sambil menggedor-gedor kaca.

Yosua yang bergeming dari panggilan Kuat, berlari ke arah dapur yang tembus ke garasi mobil. Ketika berhadap-hadapan dengannya di garasi, Yosua berbalik sambil berlari.

Ketika Kuat hendak mengangkat Putri dari kamar mandi bersama S, Yosua kembali mendatangi mereka. Tanpa dimintanya, Yosua berusaha menjernihkan perkara yang melibatkan dirinya.

"Bisa saya jelaskan, Om. Bisa saya jelaskan," kata Yosua seperti ditirukan Kuat saat memberikan kesaksian dalam sidang etik Sambo.

"Di situ saya emosi. Saya turun. 'Ibu kamu apain?' Tapi Yosua malah berlari ke arah dapur lagi. Di situ kan ada meja makan, saya spontan ambil pisau. Saya kantongi pisau itu dan balik lagi ke atas mengangkat Ibu bareng S. Karena S, kan, perempuan, saya bantu (mengangkat) dari belakang," ucap Kuat.

Kuat mengaku juga ingin bertanya tentang perbuatan Yosua kepada Putri, namun tak berani. Putri pun banyak diam sambil terus meneteskan air mata. Putri hanya mengatakan Yosua telah berlaku sadis. Kuat lalu menyarankan agar Putri melaporkan kejadian pada hari itu kepada Sambo.

"Setelah saya ngomong seperti itu, Yosua manggil-manggil saya dari bawah sambil menangis, 'Om... Om....' Yosua lalu berdiri di depan kamar. Saya bilang 'tutup' (pintu). Saya takut dia bawa senjata nembak aja," kata Kuat.




(abq/iwd)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork