Polisi Sebut Tahanan Polsek Tambaksari Gantung Diri Akibat Malu Mencuri

Polisi Sebut Tahanan Polsek Tambaksari Gantung Diri Akibat Malu Mencuri

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 03 Sep 2022 23:51 WIB
tahanan polsek tambaksari tewas gantung diri
Humas Kapolrestabes Surabaya Kompol M Fakih (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Tahanan Polsek Tambaksari, Hari (40) tewas gantung diri di gagang pintu ruang penyidik. Tahanan tersebut merupakan pelaku pencurian mesin mobil. Diduga pelaku gantung diri karena malu usai mencuri.

Hal itu diungkapkan Humas Kapolrestabes Surabaya Kompol M Fakih. Berdasarkan keterangan keluarga, Hari diduga bunuh diri akibat tak bisa menahan malu usai mencuri.

"Keluarga menyampaikan karena malu. Sebab tersangka adalah orang kepercayaan bosnya dan sudah dipercaya seperti keluarga. Saat diperiksa H juga mengakui semua. Tidak ada tanda depresi," kata Fakih kepada wartawan di Polsek Tambaksari, Sabtu (3/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang istri juga sudah menerima kepergian suaminya dan merelakannya. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi.

"Keluarga tersangka tidak melakukan penuntutan dan tidak mau diautopsi. Dari kepolisian dan pelapor juga memberikan santunan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan hasil penganiayaan dan lainnya. Hanya ada jeratan di bagian leher. Sebelum ditemukan tewas menggantungkan dirinya di gagang pintu, tersangka telah dilakukan interogasi sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Setelah itu kami masih berusaha mencari keterangan dari yang diduga melakukan pencurian ini," ujarnya.

Fakih mengatakan sekitar pukul 24.00-00.00 WIB perilaku korban masih normal tidak ada yang aneh. Keesokan harinya, Jumat (2/9) H ditemukan tewas seusai menjerat lehernya dengan menggunakan tali pada gagang pintu.

Setelah kejadian itu, kata Fakih, pihaknya juga melakukan penanganan sesuai dengan prosedur yaitu memanggil tim inafis dan melakukan olah TKP.

"Kami panggil inafis untuk olah TKP, korban kami bawa ke rumah sakit untuk visum. Mau dilakukan autopsi, akan tetapi pihak keluarga yaitu istrinya menolak hal itu, setelah mengetahui kondisi suaminya," jelasnya.

Berdasarkan keterangan tim Inafis, tersangka dalam kondisi tangan terborgol dan sengaja untuk melilitkan lehernya.

"Hal itu dilakukan karena karena kalau gak ada yang menolong bisa meninggal. Kalau di ruang itu (ruang penyidik) gak ada CCTV," pungkas Fakih.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads