Usai membunuh Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat, Irjen Ferdy Sambo sempat menelepon sejumlah orang. Tujuannya, tak lain mengumpulkan dukungan terhadap skenario bohong yang dia buat.
Ada tiga orang yang ditelepon Ferdy Sambo saat itu. Salah satunya yakni Fahmi Alamsyah, Eks Penasihat Ahli Kapolri. Tak hanya menelepon, Fahmi juga sempat bertemu dengan Sambo usai peristiwa pembunuhan itu.
Dilansir detikX, Fahmi berbicara blak-blakan. Ia mengaku ditelepon Sambo pada Minggu, 10 Juli 2022, atau dua hari setelah Yosua dibunuh, Sambo menghubunginya melalui sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, lanjut Fahmi, Sambo menuturkan istrinya telah menjadi korban pelecehan seksual. Sambo juga mengaku telah melaporkan skenario bohongnya itu ke Polres Jakarta Selatan.
"Meskipun ini aib keluarga dan memalukan, tapi demi kehormatan, istri saya sudah lapor tentang pelecehan seksual ke Polres Jakarta Selatan," kata Fahmi meniru pernyataan Sambo kepadanya, Jumat (2/9/2022).
Masih menurut Fahmi, Sambo kemudian menuturkan bahwa ada media lokal di Jambi yang sudah mengetahui peristiwa terbunuhnya Yosua di rumah dinasnya. Media lokal tersebut lantas menanyakannya ke Polda Jambi.
Nah, dari situ, Fahmi lalu menyarankan agar Mabes Polri merilis kasus tersebut pada Senin, 11 Juli 2022. Fahmi kemudian membuat draf rilis berdasarkan cerita Sambo.
Sambo pun, lanjut Fahmi, meneruskan draf itu kepada Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo. Fahmi mengaku sebenarnya tak tahu terkait cerita sebenarnya kasus yang dialami Sambo. Namun ia mengkau percaya saja apa yang diucapkan Sambo kepada dirinya.
"Sebetulnya, faktanya seperti apa, saya juga tidak tahu. Tapi saya harus percaya sebelum ada pembuktian sebaliknya," ujar Fahmi.
"Saya menolong dalam rangka teman, sahabat, bukan dalam kapasitas Penasihat Kapolri," lanjut Fahmi.