.webp)
Polisi memeriksa tiga pegawai SPBU 54.684.31 alamat Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Tiga orang tersebut adalah satu pengawas SPBU dan dua operator SPBU.
Kasi Humas Polres Banyuwangi Iptu Moch. Agus Winarno mengatakan ketiga orang tersebut menjadi saksi adanya peristiwa BBM campur air. Mereka adalah LS, LM dan TT. Mereka diperiksa atas adanya peristiwa BBM yang bercampur dengan air. Sehingga mengakibatkan puluhan kendaraan mengalami kemacetan.
"Tiga orang adalah dua operator dan satu pengawas ini diperiksa sebagai saksi, untuk mengetahui peristiwa dugaan BBM bercampur air," kata Agus kepada wartawan, Jumat (02/09/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menambahkan selain melakukan penghentian sementara atas penjualan BBM jenis pertalite, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap karyawan SPBU. Polisi juga memasang police line di sekitar lokasi.
"Sudah diberi garis polisi terhadap tangki BMM khusus Pertalite yang ada di SPBU," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, di tengah isu kenaikan harga BBM, ada dua video beredar memperlihatkan BBM pada isi tangki kendaraan bermotor roda dua dan roda empat diduga bercampur dengan air usai melakukan pengisian di SPBU.
Akibatnya, banyak sepeda motor dan mobil mogok dan terpaksa pemilik harus menguras seluruh BBM yang diduga bercampur air dari dalam tangki kendaraan dengan menggunakan alat seadanya.
Kejadian itu viral di media sosial pada Rabu (31/8) malam. Menurut keterangan dalam video yang beredar, para konsumen mengaku kendaraan mogok disebabkan karena BBM yang dijual di SPBU Pesanggaran bercampur dengan air.
Pihak SPBU Pesanggaran sendiri telah memberi ganti rugi kepada warga yang terdampak BBM campur air. Setidaknya ada 28 pemilik kendaraan yang kendaraannya diperbaiki imbas tangki kendaraannya terisi BBM campur air.
(iwd/iwd)
